
Tinjauan Kementerian Penambangan Nikel di Raja Ampat Setelah Tamunya – Kepulauan
Tinjauan Kementerian Penambangan Nikel di Raja Ampat Setelah Tamunya – Kepulauan
Dia pemerintah akan meninjau penambangan nikel di wilayah yang dikenal sebagai “surga terakhir dunia” dan dapat mengambil tindakan hukum, kata Menteri Lingkungan, setelah video Greenpeace memicu protes publik tentang potensi kerusakan.
Kepulauan timur Raja Ampat di Provinsi Papua Barat Daya berada di segitiga karang dan dianggap sebagai salah satu daerah terumbu karang paling murni di dunia, dengan perairan biru jernih menjadikannya tempat menyelam yang populer.
Greenpeace Indonesia memicu keributan media sosial minggu ini dengan beberapa video yang menyoroti proyek penambangan nikel di daerah tersebut, dengan satu mengumpulkan 13 juta tampilan di Instagram.
Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia dan merupakan produsen terbesar logam yang digunakan dalam baterai kendaraan listrik dan stainless steel.
Namun, para pencinta lingkungan mengatakan terburu -buru untuk memanfaatkan pasokan dan meningkatkan pemrosesan menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada tanah di sekitar tambang dan peleburan.
Terkejut potensi kerusakan pada daerah tersebut menimbulkan reaksi dari pemerintah, dengan kementerian energi menangguhkan operasi di tambang nikel di salah satu pulau Raja Ampat sambil menunggu inspeksi.
Menteri Lingkungan Hanif Faisol Nurofiq mengatakan dia akan mengunjungi daerah itu dan bersumpah untuk menghukum perusahaan pertambangan di sana.
“Kami akan segera mengambil tindakan hukum terkait dengan kegiatan di Raja Ampat, setelah melalui studi kami,” kata Hanif, Kamis.
Eksploitasi nikel di pulau -pulau Gag, Kawe dan Manuran telah menyebabkan penghancuran lebih dari 500 hektar hutan dan vegetasi, menurut analisis Greenpeace Indonesia.
Mereka dikategorikan sebagai pulau-pulau kecil yang di bawah hukum Indonesia harus terlarang untuk penambangan, kata kelompok lingkungan.
Tanggapan pemerintah telah meningkatkan harapan bahwa menyebarkan kesadaran akan membantu melindungi Raja Ampat, kata pemimpin tim kampanye Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Arie Rompas kepada AFP pada hari Jumat.
“Kami senang karena ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan pemerintah. Kami menekan tombol yang tepat dengan kampanye ini,” katanya.
Arie mengatakan dia berharap publik akan terus mendukung kampanye Greenpeace sampai pemerintah mencabut semua lisensi pertambangan dan sampai Raja Ampat “benar -benar dilindungi”.