Thailand luncurkan visa baru untuk menarik minat para pekerja lepas digital – Asia & Pasifik
Thailand luncurkan visa baru untuk menarik minat para pekerja lepas digital – Asia & Pasifik
Kementerian Luar Negeri Thailand mempromosikan Visa Destinasi Thailand (DTV) baru dalam upaya untuk menarik warga negara asing untuk bekerja jarak jauh saat bepergian ke seluruh negeri.
Saat mengumumkan inisiatif tersebut pada hari Kamis, Menteri Luar Negeri Maris Sangiampongsa mengatakan DTV dirancang untuk memenuhi preferensi para perantau digital yang ingin tinggal lebih lama di Thailand. Dengan bekerja dari jarak jauh di Thailand, para individu ini dapat berkontribusi pada ekonomi lokal melalui belanja di pedagang, restoran, hotel, dan tempat wisata.
“DTV akan memfasilitasi warga asing yang ingin tinggal di Thailand dalam jangka waktu lama dan bekerja dari jarak jauh,” kata Maris. Ia mencatat bahwa beberapa hotel di Phuket telah memperkenalkan paket khusus yang dirancang khusus untuk para perantau digital.
Warga negara asing yang mengajukan permohonan DTV dapat menikmati pengalaman bebas repot, dengan proses pengajuan visa yang disederhanakan dan opsi perpanjangan masa tinggal. DTV memungkinkan masa tinggal hingga 180 hari per kunjungan, dengan kemungkinan perpanjangan hingga 180 hari lagi.
Terkait sistem pengecualian visa saat ini dan potensi penyalahgunaannya, Maris mengatakan Kementerian Luar Negeri tengah menerapkan sistem Otorisasi Perjalanan Elektronik (ETA). Sistem ini akan meningkatkan keamanan dan memperlancar prosedur keimigrasian bagi pengunjung yang memiliki pengecualian visa. Pemohon ETA akan menerima kode QR unik untuk ditunjukkan kepada petugas imigrasi saat kedatangan.
Ia menambahkan bahwa Kementerian Luar Negeri sedang aktif merundingkan kebijakan visa turis bersama dengan lima negara ASEAN. Prakarsa ini bertujuan untuk mendorong lebih banyak wisatawan untuk mengunjungi kawasan tersebut dan sejalan dengan skema pemerintah “Enam Negara, Satu Destinasi” untuk mempromosikan Thailand sebagai pusat pariwisata regional.
“Pikirkan Visa Schengen, yang memungkinkan wisatawan bepergian ke beberapa negara Eropa dengan satu cap visa,” katanya.