Sri Mulyani: Stimulus Saja Tak Bisa Topang Pertumbuhan Ekonomi – Regulasi

Sri Mulyani: Stimulus Saja Tak Bisa Topang Pertumbuhan Ekonomi – Regulasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa stimulus fiskal dan moneter saja tidak dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan berpendapat bahwa negara ini membutuhkan lebih banyak lagi untuk maju melampaui laju ekspansi produk domestik bruto (PDB) saat ini.

Menteri tersebut mengatakan, negara ini membutuhkan reformasi struktural untuk meningkatkan daya saing dan produktivitasnya jika ingin mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen, yang merupakan laju pertumbuhan negara ini setiap tahunnya selama sepuluh tahun terakhir.

“Jika kita ingin mencapai [GDP growth of] di atas 5 persen, maka [right] “Instrumennya bukan stimulus, fiskal atau moneter, tapi lewat kebijakan struktural dan produktivitas,” kata Sri Mulyani dalam rapat terbatas dengan DPR, Rabu, seperti dikutip dari Antara. Bisnis.

Sri Mulyani melanjutkan, saat ini pemerintah telah menggulirkan kebijakan fiskal untuk menjaga konsumsi rumah tangga dan investasi yang berkontribusi lebih dari 80 persen terhadap PDB.

Pengeluaran lainnya juga difokuskan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui program makanan bergizi gratis serta pengeluaran untuk pendidikan, kesehatan, dan jaring pengaman sosial.

Presiden petahana Joko “Jokowi” Widodo telah menekankan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan daya saing negara, termasuk untuk menopang investasi dan ekspor.

Setiap hari senin

Dengan wawancara eksklusif dan liputan mendalam tentang berbagai isu bisnis paling mendesak di kawasan ini, “Prospects” adalah sumber informasi terpercaya untuk tetap menjadi yang terdepan dalam lanskap bisnis Indonesia yang terus berkembang pesat.

untuk berlangganan buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk berlangganan buletin Anda.

Lihat Lebih Banyak Buletin

“Dari sisi ekspor, selain daya saing, kita juga memposisikan Indonesia dalam rantai nilai global melalui kebijakan hilirisasi,” kata Sri Mulyani.