SKK Migas: Proyek gas Geng North milik Eni dimulai 2027 – Perusahaan

SKK Migas: Proyek gas Geng North milik Eni dimulai 2027 – Perusahaan

Indonesia mengharapkan proyek gas Geng North milik Eni yang bernilai hampir US$12 miliar akan mulai berproduksi pada akhir tahun 2027, salah satu perkembangan tercepat yang pernah terjadi di negara ini, kata kepala regulator hulu minyak dan gas kepada Reuters pada hari Rabu.

Pengembangan Geng North yang cepat, ditemukan pada tahun 2023, diharapkan menjadi model untuk pengembangan gas masa depan di Indonesia yang kaya sumber daya, menyusul penemuan gas raksasa baru-baru ini, kata Dwi Soetjipto, kepala SKK Migas, dalam sebuah wawancara.

Minggu lalu, Indonesia menyetujui rencana pengembangan perusahaan minyak besar Italia Eni untuk Geng North serta rencana baru untuk ladang Gehem, Gendalo dan Gandang di dekatnya, yang merupakan bagian dari proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) yang diakuisisi dari Chevron tahun lalu.

Untuk memudahkan penundaan birokrasi, SKK Migas membentuk tim yang bekerja langsung dengan Eni pada fase pengembangan dan desain Geng North, kata Dwi.

“Harus ada perubahan dalam mekanisme pelaksanaan proyek. Kalau ini berhasil, bisa jadi contoh bagi proyek-proyek lain,” katanya.

Proyek ini juga dibantu dengan tersedianya kilang LNG di Kalimantan Timur, kata Dwi, yang memangkas waktu yang dibutuhkan untuk pengembangan hingga tiga tahun.

Setiap hari senin

Dengan wawancara eksklusif dan liputan mendalam tentang berbagai isu bisnis paling mendesak di kawasan ini, “Prospects” adalah sumber informasi terpercaya untuk tetap menjadi yang terdepan dalam lanskap bisnis Indonesia yang terus berkembang pesat.

untuk berlangganan buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk berlangganan buletin Anda.

Lihat Lebih Banyak Buletin

Eni akan mengintegrasikan pengembangan gas Geng North sebanyak 5 triliun kaki kubik (Tcf) dengan proyek gas Gehem, guna menciptakan area produksi Northern Hub.

Gas dari fasilitas terapung Northern Hub yang direncanakan akan disalurkan melalui pipa ke darat melalui jaringan pipa Kalimantan Timur, dan dicairkan di kilang LNG Bontang.

Eni tidak langsung mengomentari kronologi yang disebutkan Dwi mengenai dimulainya Geng North.

SKK berharap jadwal pengembangan yang dipercepat serupa untuk blok Andaman Selatan yang dimiliki oleh Mubadala Energy dari Uni Emirat Arab.

Rencana pengembangan proyek gas Andaman Selatan diharapkan disetujui akhir tahun ini dengan target produksi dimulai pada 2028, kata Dwi.

“Pekerjaan di Andaman Selatan mungkin lebih rumit, keduanya perairan dalam, tetapi belum ada infrastruktur untuk Andaman Selatan,” katanya.

Ada kemungkinan proyek tersebut dapat memanfaatkan kilang LNG Arun di provinsi Aceh, namun kilang yang sudah usang tersebut mungkin tidak cocok untuk diaktifkan kembali, katanya.

Penemuan oleh Eni dan Mubadala tahun lalu, di antara yang terbesar secara global pada tahun 2023, telah menempatkan Indonesia kembali di peta penjelajah energi, kata Dwi.

“Oleh karena itu pengembangan Geng North memiliki arti yang sangat strategis bagi migas Indonesia di masa mendatang,” ujarnya.

“Indonesia kembali menjadi tujuan eksplorasi.”

Sebelumnya sebagai anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, produksi minyak dan gas Indonesia telah menurun karena cadangan menipis sementara proyek-proyek baru, seperti pabrik LNG Abadi milik INPEX, belum dimulai.

CNOOC, CNPC, dan Sinopec dari China, serta Petronas dari Malaysia termasuk di antara yang melakukan eksplorasi di Indonesia timur, kata Dwi.

Eni juga mengatakan mereka berencana melakukan lebih banyak pengeboran di dekat lokasi mereka saat ini.

“Di Geng Utara mereka yakin ada hingga 14 Tcf (gas) di area itu,” katanya.