Pimpinan Nahdlatul Ulama Bahas Konsesi Tambang dengan Jokowi – Politik

Pimpinan Nahdlatul Ulama Bahas Konsesi Tambang dengan Jokowi – Politik

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, pada Kamis menggelar pertemuan dengan Presiden Joko “Jokowi” Widodo di Istana Kepresidenan untuk membahas rencana organisasinya berinvestasi di sektor pertambangan.

Pada bulan Mei, Jokowi menandatangani revisi aturan pertambangan yang berlaku untuk mengizinkan organisasi keagamaan di negara ini, termasuk NU dan Muhammadiyah, untuk mengoperasikan konsesi pertambangan.

Kepada wartawan seusai pertemuan, Yahya mengaku yakin NU mampu menjalankan tugas operasi penambangan tersebut. Bahkan, sejumlah pengurus di organisasi tersebut sudah lama berkecimpung di bisnis tersebut.

“Bendahara kita ini sebetulnya pengusaha tambang dan tentu saja dia tidak sendiri. Sebagai pengusaha tambang tentu dia punya jaringan usaha di dunia pertambangan. Jadi saya kira NU punya ruang yang cukup luas untuk mengembangkan kapasitasnya di bisnis ini,” kata Yahya, seperti dikutip Antara.

Yahya merujuk pada bendahara NU Gudfan Arif Ghofur, yang telah menjabat sebagai komisaris dan anggota dewan eksekutif di sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang operasi pertambangan minyak dan gas, petrokimia, dan batu bara.

Pemimpin senior NU itu juga berjanji bahwa NU akan menanggapi secara serius kekhawatiran para pegiat lingkungan dalam menjalankan praktik pertambangannya.

Setiap Senin, Rabu, dan Jumat pagi.

Dikirim langsung ke kotak masuk Anda tiga kali seminggu, pengarahan yang dikurasi ini memberikan ikhtisar ringkas tentang isu-isu terpenting hari itu, yang mencakup berbagai topik mulai dari politik hingga budaya dan masyarakat.

untuk berlangganan buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk berlangganan buletin Anda.

Lihat Lebih Banyak Buletin

“Kami akan menjaga keseimbangan antara barang publik dan perlindungan lingkungan,” katanya.