Pesawat jet angkut penumpang mendarat perdana di Bandara Nusantara – Archipelago

Pesawat jet angkut penumpang mendarat perdana di Bandara Nusantara – Archipelago

Jet bisnis tersebut menjadi pesawat jet pertama yang membawa penumpang yang mendarat di bandara di ibu kota masa depan Nusantara di Kalimantan Timur pada hari Kamis.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Raja Juli Antoni beserta rombongan menjadi penumpang pertama yang mendarat di bandara tersebut.

“Hari ini [Thursday] “Kami melakukan uji terbang dengan menggunakan pesawat Cessna Citation Longitude, pesawat jet dengan klasifikasi yang sama dengan Boeing 737,” kata Budi dalam keterangan tertulis Kementerian Perhubungan.

Alhamdulillah [thank God]pesawat yang kami tumpangi mendarat dengan lancar dan aman di bandara Nusantara.”

Cessna Citation Longitude dioperasikan oleh Pusat Kalibrasi Fasilitas Penerbangan milik Kementerian Perhubungan. Diproduksi oleh produsen pesawat asal Amerika Serikat, Cessna, pesawat ini memiliki kapasitas hingga 12 penumpang dengan jangkauan maksimum 6.482 kilometer.

Budi mengatakan pendaratan pertama ini sangat mengesankan dan luar biasa karena para penumpang dapat melihat bentang alam Nusantara sebelum mendarat.

Setiap Senin, Rabu, dan Jumat pagi.

Dikirim langsung ke kotak masuk Anda tiga kali seminggu, pengarahan yang dikurasi ini memberikan ikhtisar ringkas tentang isu-isu terpenting hari itu, yang mencakup berbagai topik mulai dari politik hingga budaya dan masyarakat.

untuk berlangganan buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk berlangganan buletin Anda.

Lihat Lebih Banyak Buletin

“Sebelum mendarat, kami disuguhkan pemandangan Nusantara yang indah dan spektakuler,” ujarnya.

“Hal ini sesuai dengan grand design pembangunan awal yang tetap mempertahankan unsur kehijauan.”

Budi menambahkan, tahapan verifikasi dan kalibrasi Bandara Nusanatara sudah rampung beberapa hari lalu. Hasilnya memenuhi standar keamanan dan keselamatan penerbangan, katanya.

“Verifikasi dilakukan pada Minggu dan Senin, sedangkan kalibrasi dilakukan pada Selasa,” ujarnya.

“Oleh karena itu, Bandara Nusantara dapat dimanfaatkan untuk kedatangan dan keberangkatan pesawat kepresidenan selama Presiden bertugas di Nusantara.”

Landasan pacu bandara tersebut panjangnya 2.200 meter sementara pembangunan terminal VIP sudah 90 persen selesai.

Jalan akses utama hampir 100 persen selesai, sementara pekerjaan pada fasilitas pendukung lainnya masih berlangsung.

Budi optimistis bandara tersebut akan selesai sesuai rencana pada 31 Desember.

Sementara itu, Pilot Capt. Win Warsono mengatakan, penerbangan tersebut merupakan penerbangan perdana menuju Bandara Nusantara untuk pesawat jet jenis klasifikasi kelas C.

Administrasi Penerbangan Federal AS mengklasifikasikan pesawat kelas C sebagai pesawat yang memiliki berat lepas landas maksimum (MTOW) antara 5.670 dan 136.077 kilogram.

Cessna Citation Longitude memiliki MTOW 17.916 kg.

Sementara itu, Boeing 737 jauh lebih besar dengan MTOW antara 49.895 dan 87.995 kg, tergantung modelnya.

Awak pesawat telah menerima data dari Direktorat Bandara dan tim verifikasi Kementerian Perhubungan, yang kemudian diinput ke sistem navigasi pesawat.

Direktorat Navigasi Kementerian dan penyedia navigasi udara Airnav juga mengevaluasi prosedur keselamatan dan keamanan.

“Secara keseluruhan, dari analisis kami, aspal landasan pacu memiliki cengkeraman yang baik, aksi pengeremannya luar biasa,” kata Win.

“Kita bisa berhenti sebelum 2.200 m dengan konfigurasi normal.”

Pesawat ini memiliki jarak pendaratan 966 m dan jarak lepas landas 1.466 m. (tidak ada)