
Perusahaan multifinance terjebak di jalur lambat sebagai kios penjualan mobil – ekonomi
Perusahaan multifinance terjebak di jalur lambat sebagai kios penjualan mobil – ekonomi
OCAL Multifinance Companies membukukan pertumbuhan sederhana 4,6 persen tahun-ke-tahun (YOY) menjadi Rp 510,97 triliun (US $ 31 miliar) pada bulan Maret, menurut data baru yang dirilis pada hari Jumat oleh Otoritas Layanan Keuangan (OJK).
Ini menandai penurunan yang tercatat dari pertumbuhan 5,92 persen pada bulan Februari dan 6,04 persen pada Januari, menunjukkan perlambatan berkelanjutan dalam angka -angka yang berkisar jauh di bawah proyeksi OJK yang ditargetkan sebesar 8 hingga 10 persen untuk pembiayaan pertumbuhan tahun ini.
Pertumbuhan yang lamban berasal dari penurunan penjualan kendaraan baru, salah satu objek pembiayaan utama perusahaan, menurut Agusman, pengawas multifinance, modal ventura dan jasa keuangan lainnya di OJK.
“Proyeksi pertumbuhan pembiayaan akan ditinjau secara berkala, dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi global dan domestik,” kata Agusman pada 17 April.
Asosiasi Produsen Otomotif Indonesia (Gaikindo) melaporkan bahwa penjualan mobil baru dalam empat bulan pertama tahun 2025 berjumlah hanya 256.368 unit, turun 2,9 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Penurunan membuat target setahun penuh 1 juta tahun penjualan mobil, tonggak sejarah yang terlewatkan tahun lalu, semakin di luar jangkauan.
Pakar industri multifinance Jodjana Jody mengaitkan pertumbuhan pembiayaan yang lamban dengan melemahnya daya beli, sebagaimana dibuktikan dengan penurunan penjualan mobil baru. Dia mencatat bahwa bahkan musim liburan Idul Fitri, ketika pengeluaran konsumen biasanya memuncak, telah gagal mendorong pertumbuhan multifinance tahun ini.