Pertamina NRE akan tingkatkan kapasitas panas bumi dengan fokus pada perdagangan karbon – Pasar

Pertamina NRE akan tingkatkan kapasitas panas bumi dengan fokus pada perdagangan karbon – Pasar

ertamina New & Renewable Energy (NRE), anak perusahaan raksasa minyak dan gas milik negara Pertamina, berencana untuk meningkatkan kapasitas panas bumi hingga lebih dari 1 gigawatt (GW) pada tahun 2025 dalam upaya untuk memanfaatkan peningkatan permintaan dan harga energi di masa depan. kredit karbon.

Harga kredit karbon dari proyek panas bumi dan turbin gas siklus gabungan (CCGT) saat ini diperkirakan mencapai US$4-5 per ton setara karbon dioksida (tCO2e).

Angka tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari $20 per ton CO2e pada tahun 2035 dan lebih dari $60 per ton CO2e pada tahun 2050, kata CEO Pertamina NRE John Anis pada hari Kamis saat presentasi di Konvensi dan Pameran Indonesia Petroleum Association (IPA Convex) ke-48 di Jakarta. Tanggerang, Banten.

“Saat ini, kami masih mengembangkan kapasitas panas bumi hingga lebih dari 1 gigawatt pada tahun 2025. Kredit karbon dan perdagangan karbon akan membantu pengembangan ini,” kata John seraya menambahkan bahwa ia memandang kredit karbon sebagai peluang bagi sektor energi hulu, termasuk panas bumi.

Kredit karbon, juga disebut penyeimbangan karbon, adalah izin yang memungkinkan pemiliknya mengeluarkan sejumlah karbon dioksida atau gas rumah kaca (GRK) lainnya, menurut Investopedia, dengan 1 kredit karbon memungkinkan 1 tCO2e emisi.

Baca juga: Sertifikasi menjadi tantangan bagi pasar karbon Indonesia yang sedang berkembang

Setiap Senin

Dengan wawancara eksklusif dan liputan mendalam mengenai isu-isu bisnis paling mendesak di kawasan ini, “Prospek” adalah sumber yang tepat untuk tetap menjadi yang terdepan dalam lanskap bisnis Indonesia yang berkembang pesat.

untuk mendaftar buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk berlangganan buletin Anda.

Lihat Buletin Lainnya

Perusahaan energi menghasilkan kredit karbon melalui aktivitas yang mengurangi atau menghilangkan GRK dari atmosfer dan dalam kasus proyek energi terbarukan, mereka melakukannya dengan memproduksi energi ramah lingkungan.