Perdebatan hebat di tempat kerja: Kerja jarak jauh, hibrida, atau kantor? – Gaya hidup
Perdebatan hebat di tempat kerja: Kerja jarak jauh, hibrida, atau kantor? – Gaya hidup
emote, hybrid, atau kerja di kantor? Tiga tahun setelah dunia dibuka kembali, tampaknya masih belum ada konsensus tentang pengaturan kerja terbaik.
Pandemi telah menghancurkan konsep konvensional kita tentang tempat kerja, yang menunjukkan bahwa karyawan tidak perlu berada di bilik kerja untuk melakukan pekerjaan mereka. Namun, ketika pembatasan sosial berakhir, kita melihat perusahaan merevisi kebijakan kerja dan memodernisasi fasilitas untuk menarik karyawan kembali ke kantor. Namun, ketika karyawan protes, model hibrida pun muncul.
Dengan begitu banyak variasi yang ada saat ini, akankah kita menemukan solusi yang cocok untuk semua orang, atau apakah masa depan pekerjaan lebih fleksibel daripada sebelumnya?
Apa normal baru?
Perdebatan tentang di mana sebaiknya bekerja tidaklah mudah. Meskipun bekerja jarak jauh umumnya memungkinkan kita untuk lebih fokus pada tugas dan menghindari kemacetan lalu lintas yang parah, hal itu juga membatasi interaksi sosial yang membantu kita membangun hubungan yang autentik dengan rekan kerja.
Ada penelitian yang mendukung pendapat pertama. McKinsey melaporkan bahwa 50 persen bisnis menemukan bahwa model penjualan jarak jauh sama efektifnya, jika tidak lebih, daripada model tradisional. Survei tempat kerja yang dilakukan oleh firma arsitektur Amerika Serikat Gensler juga menemukan bahwa kita unggul dalam pekerjaan individu dan kreativitas pribadi saat bekerja dari rumah.
Namun, banyak dari kita menyadari selama berbulan-bulan karantina bahwa kita mendambakan interaksi tatap muka. Menurut Gensler, peran tempat kerja pasca-COVID telah bergeser dari sekadar tempat orang pergi bekerja menjadi tempat orang bersosialisasi dan bekerja bersama.