Pengurutan genom untuk pengobatan mengalami kemajuan, namun masih ada kekhawatiran – Masyarakat
Pengurutan genom untuk pengobatan mengalami kemajuan, namun masih ada kekhawatiran – Masyarakat
Kementerian Kesehatan telah mengumpulkan data genom dari 9.000 orang Indonesia, sebuah perkembangan yang diharapkan dapat membantu dokter membuat diagnosis yang lebih akurat dan memberikan perawatan yang lebih baik.
Namun proyek biobank pemerintah telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan beberapa ahli mengenai keamanan data pribadi pasien dan biaya proyek tersebut.
Pada 12 September, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan bahwa kantornya telah mengumpulkan informasi genomik dari 9.000 pasien Indonesia. Dari jumlah tersebut, para peneliti telah mengurutkan sekitar 6.000 genom dan menganalisis 4.500 untuk mengidentifikasi faktor risiko berbagai kondisi, termasuk penyakit kardiovaskular, kanker, dan masalah kesehatan mental.
Pengurutan genom mengacu pada proses perekaman seluruh materi genetik seseorang. Untuk melakukannya, peneliti mengekstrak DNA pasien dari sampel darah.
Setelah diekstraksi, informasi biologis tersebut diterjemahkan ke dalam berkas digital berisi huruf-huruf yang sesuai dengan pasangan basa DNA. Huruf-huruf tersebut kemudian dianalisis secara komputasional untuk mendeteksi mutasi dan variasi yang dapat memengaruhi kesehatan pasien.
Seorang pasien dapat melihat informasi biomedis mereka yang tersimpan di biobank Kementerian Kesehatan melalui portal SatuDNA, yang dapat diakses melalui aplikasi seluler SatuSehat milik Kementerian Kesehatan.
Baca juga: Perusahaan rintisan genomik: Kurangnya kesadaran dapat memperlambat pertumbuhan