Peneliti Evaluasi 10 Tahun Pemerintahan Jokowi – Politik
Peneliti Evaluasi 10 Tahun Pemerintahan Jokowi – Politik
Kebijakan Presiden Joko “Jokowi” Widodo selama satu dekade terakhir dan dampaknya terhadap demokrasi negara akan dibahas pada seminar yang akan diadakan pada hari Selasa.
Diskusi yang diselenggarakan oleh lembaga penelitian Laboratorium Indonesia 2045 (Lab45) ini akan berlangsung di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat dan dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama akan fokus pada kebijakan Jokowi untuk meningkatkan profesionalisme Tentara Nasional Indonesia (TNI), sedangkan sesi kedua akan membahas kebijakan ekonomi yang berdampak pada kelas menengah sebagai penggerak demokrasi.
Lab45 juga akan merilis hasil penelitian pada seminar tersebut, dengan fokus pada kebijakan modernisasi TNI, baik yang bersifat profesional maupun politis.
Berbicara dalam jumpa pers pada hari Jumat, Ketua Lab45 Jaleswari Pramodhawardani, yang merupakan mantan Deputi Bidang Politik, Hukum, Keamanan dan Hak Asasi Manusia di Kantor Eksekutif Presiden (KSP), mengatakan diskusi tersebut secara khusus akan mengkaji kebijakan di bidang keamanan. , ekonomi dan media yang berdampak pada demokrasi negara tersebut, sambil mengutip laporan dari organisasi pemantau demokrasi, termasuk Economist Intelligence Unit dan lembaga think tank Freedom House yang didanai Amerika Serikat.
“Seminar ini merupakan salah satu upaya kita untuk menjaga dan membina demokrasi kita. Karena kita tahu bahwa Economist Intelligence Unit dan Freedom House semuanya sepakat mengatakan bahwa demokrasi kita sedang menurun, maka penting untuk disampaikan kepada masyarakat, bukan untuk merendahkan Presiden Jokowi, tapi untuk menjaga demokrasi yang kita perjuangkan di era Reformasi,” kata Jaleswari dalam pengarahannya.
Economist Intelligence Unit mengklasifikasikan Indonesia sebagai “demokrasi yang cacat” pada tahun 2023. Negara ini berada di peringkat 56th dari 167 negara dalam indeks demokrasinya dengan skor 6,53, menurun dibandingkan skor tahun 2014 sebesar 6,95 saat Jokowi menjabat.
Skor demokrasi negara tersebut juga turun satu poin dalam indeks Freedom House tahun 2023 dan masih berada dalam kategori “sebagian bebas”.