Pemerintah tawarkan strategi baru untuk atasi resistensi antimikroba – Masyarakat

Pemerintah tawarkan strategi baru untuk atasi resistensi antimikroba – Masyarakat

Kementerian Kesehatan telah meluncurkan rencana aksi nasional baru untuk mengatasi resistensi antimikroba (AMR) di tengah meningkatnya kekhawatiran global atas apa yang para ahli gambarkan sebagai “pandemi diam-diam”.

AMR terjadi ketika mikroorganisme mengembangkan kemampuan untuk bertahan hidup setelah terpapar obat yang dirancang untuk menghentikan pertumbuhannya atau membunuhnya, seperti antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri dan antivirus untuk mengobati infeksi virus. Akibatnya, pengobatan standar menjadi tidak efektif dan infeksi terus berlanjut, yang berpotensi menyebar ke orang lain.

Strategi baru ini menargetkan lima tahun ke depan hingga 2029 dan berfokus pada penguatan kapasitas di seluruh laboratorium di seluruh negeri untuk sistem yang lebih komprehensif dan terintegrasi guna memantau AMR dan mendeteksi kasus dengan cepat.

Dokumen ini juga mencakup promosi penggunaan antibiotik yang wajar di rumah sakit, termasuk memperketat penggunaannya dan mencegah pemberian yang tidak tepat oleh petugas kesehatan, serta mengedukasi masyarakat tentang bahaya AMR.

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Azhar Jaya mengatakan, respons terkoordinasi dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk akademisi, sektor swasta, dan masyarakat umum sangat penting untuk memastikan implementasi kebijakan penanggulangan AMR yang efektif.

“Kita butuh komitmen yang kuat dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pimpinan rumah sakit untuk bisa melaksanakan kebijakan baru ini,” kata Azhar dalam keterangannya pekan lalu.

Setiap Senin, Rabu, dan Jumat pagi.

Dikirim langsung ke kotak masuk Anda tiga kali seminggu, pengarahan yang dikurasi ini memberikan ikhtisar ringkas tentang isu-isu terpenting hari itu, yang mencakup berbagai topik mulai dari politik hingga budaya dan masyarakat.

untuk berlangganan buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk berlangganan buletin Anda.

Lihat Lebih Banyak Buletin

A Kompas Laporan investigasi yang diterbitkan pada bulan Maret mengungkapkan bahwa banyak dokter sering memberikan antibiotik secara tidak tepat kepada pasien, seperti untuk mengobati penyakit yang tidak memerlukan agen antimikroba seperti demam berdarah, vertigo, flu biasa, dan sembelit.