Pemerintah memangkas belanja kementerian dan daerah untuk membiayai program kesejahteraan – Ekonomi
Pemerintah memangkas belanja kementerian dan daerah untuk membiayai program kesejahteraan – Ekonomi
Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan kementerian, lembaga, dan pemimpin daerah untuk memotong belanja gabungan sebesar Rp 306,7 triliun (US$18,9 miliar) pada tahun 2025, seiring dengan upaya pemerintah untuk mencari dana tambahan untuk mendukung program makanan bergizi gratis andalan Presiden dan inisiatif-inisiatif mahal lainnya.
Pemotongan yang tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 yang diterbitkan pada Rabu, terdiri dari anggaran kementerian dan lembaga sebesar Rp 256,1 triliun dan dana transfer daerah sebesar Rp 50,59 triliun.
Arahan ini diperkirakan akan mempengaruhi belanja yang berkaitan dengan pemeliharaan, perjalanan dinas, upacara, jasa konsultasi, pekerjaan umum dan pengadaan peralatan, dan bidang-bidang lainnya. Pengecualian utama mencakup gaji karyawan dan program bantuan sosial.
“Anggaran kementerian dan daerah harus fokus pada prioritas nasional, termasuk penciptaan lapangan kerja, produktivitas, dan penghematan devisa,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kepada wartawan, Jumat, saat pengarahan triwulanan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
Sri Mulyani mengatakan langkah ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi, bukan memperlambatnya, karena dana tersebut akan dialokasikan kembali ke inisiatif-inisiatif yang secara langsung meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti program makanan gratis, swasembada pangan dan energi, serta layanan kesehatan.
Perubahan anggaran dimaksudkan untuk memastikan belanja yang lebih tepat sasaran, katanya, seraya menambahkan bahwa perubahan tersebut tidak ada hubungannya dengan perkiraan melemahnya pengumpulan pendapatan tahun ini.
“Kalau soal dampak ekonomi, tentu saja ini [change] akan memiliki [a positive] berdampak pada pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.