Pemerintah akan membela eksportir udang lokal terhadap tindakan antidumping AS – Pasar

Pemerintah akan membela eksportir udang lokal terhadap tindakan antidumping AS – Pasar

Pemerintah bersiap untuk membela produsen udang lokal terhadap tuduhan dumping oleh Amerika Serikat, karena berupaya mencegah tindakan perdagangan luar negeri yang dapat mengganggu ekspor.

Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menyiapkan sejumlah argumen untuk membantah tuduhan AS tersebut.

“Kita akan berjuang bersama untuk memiliki [all the] tuduhan itu dicabut. Dalam kasus terburuk, kami berharap dapat menurunkan bea dumping [imposed on Indonesian exports],” kata Direktur Jenderal Daya Saing Produk Perikanan, Budi Sulistiyo, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.

Pada Oktober tahun lalu, Asosiasi Pengolah Udang Amerika mengajukan petisi kepada Departemen Perdagangan AS (USDOC) dan Komisi Perdagangan Internasional AS (USITC), menuduh eksportir udang dari berbagai negara, termasuk Indonesia, melakukan dumping.

Asosiasi tersebut juga menuduh pemerintah negara-negara tersebut memberikan subsidi untuk menurunkan biaya bagi produsen lokal untuk mengirimkan barang mereka ke luar negeri.

Awal tahun ini, USDOC merilis posisi awal yang menyatakan bahwa tidak ada bukti pemerintah Indonesia memberikan subsidi yang signifikan.

Setiap hari senin

Dengan wawancara eksklusif dan liputan mendalam tentang berbagai isu bisnis paling mendesak di kawasan ini, “Prospects” adalah sumber informasi terpercaya untuk tetap menjadi yang terdepan dalam lanskap bisnis Indonesia yang terus berkembang pesat.

untuk berlangganan buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk berlangganan buletin Anda.

Lihat Lebih Banyak Buletin

Departemen tersebut juga menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara harga ekspor dari eksportir Indonesia bernama PT Bahari Makmur Sejati (BMS) dengan nilai pasar, yang disebut sebagai margin dumping, tetapi menemukan margin sebesar 6,3 persen untuk PT First Marine Seafood (FMS). Akibatnya, departemen tersebut memutuskan untuk menerapkan bea masuk tertinggi pada semua eksportir udang Indonesia.