PDI-P menyarankan agar Prabowo meninjau ulang kinerja kabinet setelah enam bulan – Politik

PDI-P menyarankan agar Prabowo meninjau ulang kinerja kabinet setelah enam bulan – Politik

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), satu-satunya partai yang belum menyatakan dukungannya terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, telah menyarankan pemimpin baru tersebut untuk meninjau kembali kabinetnya yang beranggotakan lebih dari 100 orang dalam waktu setengah tahun, di tengah meningkatnya pertanyaan dari masyarakat tentang apakah kabinet yang membengkak akan efisien.

Pada hari Senin, sehari setelah upacara pelantikannya sebagai presiden kedelapan Indonesia, Prabowo melantik Kabinet Merah Putih yang terdiri dari 109 anggota yang terdiri dari para loyalis dan orang-orang yang ditunjuk dari pemerintahan pendahulunya, Joko “Jokowi” Widodo, sang ayah. Wakil Presiden Prabowo Gibran Rakabuming Raka.

Beberapa ketua partai politik yang mendukung kemenangannya juga ditunjuk sebagai menteri koordinator di pemerintahan baru, termasuk Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Daerah Agus Harimurti Yudhoyono dari Partai Demokrat.

Langkah Prabowo untuk membentuk apa yang oleh para kritikus digambarkan sebagai “kabinet gemuk” pada awal masa jabatan pertamanya telah menimbulkan banyak keraguan karena hal ini dipandang sebagai upaya nyata untuk membagikan “sepotong kue” kepada semua orang, meskipun terdapat peringatan akan adanya dampak yang signifikan. ketegangan anggaran dan potensi peningkatan hambatan birokrasi.

Namun PDI-P telah mengambil langkah hati-hati dalam mengatasi masalah kabinet yang membengkak dan berpotensi tidak efisien, dan salah satu anggota parlemen dari partai tersebut, Said Abdullah, mendesak masyarakat untuk tidak meragukan pemerintahan baru tersebut.

“[The cabinet] belum melakukan apa pun tetapi sudah dikutuk karena terlalu gemuk [and inefficient]. Berikan kesempatan. Pastinya Presiden akan terus mengevaluasi pemerintahannya,” kata Said, Selasa, seraya menambahkan bahwa evaluasi bisa dilakukan dalam waktu enam bulan atau satu tahun untuk melihat apakah berjalan sesuai tujuan Prabowo.

Setiap Senin, Rabu dan Jumat pagi.

Dikirim langsung ke kotak masuk Anda tiga kali seminggu, pengarahan yang dikurasi ini memberikan gambaran singkat tentang isu-isu terpenting hari ini, yang mencakup berbagai topik mulai dari politik hingga budaya dan masyarakat.

untuk mendaftar buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk berlangganan buletin Anda.

Lihat Buletin Lainnya

Baca juga: Akankah Kabinet Prabu yang Membengkak Bernasib Sama Seperti Sukarno?