Paus Fransiskus meninggalkan Indonesia untuk melanjutkan lawatan Asia-Pasifik di PNG – Masyarakat
Paus Fransiskus meninggalkan Indonesia untuk melanjutkan lawatan Asia-Pasifik di PNG – Masyarakat
Paus Fransiskus telah mengakhiri perjalanan pertama tur Asia-Pasifik selama 12 hari di Indonesia, meninggalkan Jakarta menuju Port Moresby, ibu kota Papua Nugini, pada Jumat pagi.
Rombongan kepausan terlihat meninggalkan Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta Pusat sekitar pukul 9 pagi. Fransiskus duduk di kursi depan, sambil menurunkan kaca mobil multiguna (MPV) putih yang ia gunakan sejak mendarat di Jakarta pada hari Selasa.
Saat meninggalkan kompleks kedutaan, iring-iringan Paus dihentikan oleh kerumunan jamaah yang menunggu di pinggir Jl. Medan Merdeka Timur, dengan harapan dapat melihat Paus untuk terakhir kalinya sebelum ia meninggalkan negara itu.
Mobil Fransiskus berhenti beberapa kali dalam perjalanannya menuju bandara, dan Paus menyapa dan memberkati orang-orang yang mengerumuni mobilnya.
Penerbangan Paus Fransiskus ke Port Moresby dijadwalkan pukul 09.45 WIB, namun rombongan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Papua sekitar pukul 10.00 WIB.
Baca juga: Paus serukan dialog antaragama untuk selesaikan krisis dunia
Paus Fransiskus disambut oleh beberapa pejabat politik dan agama di bandara, termasuk Kardinal Ignatius Suharyo, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Ignasius Jonan, yang mengepalai komite khusus Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) untuk kunjungan kepausan tersebut.
Fransiskus masih menyapa para pejabat, anggota komite, dan pekerja bandara, sebelum akhirnya menaiki pesawat Airbus A330-900 Neo yang dioperasikan maskapai nasional Garuda Indonesia, sekitar pukul 10.20 WIB. Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 10.40 WIB.
Menutup Misa yang dipimpinnya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis malam, Paus Fransiskus mengucapkan terima kasih kepada Kardinal, KWI, Presiden Joko “Jokowi” Widodo, dan masyarakat Indonesia atas doa dan sambutan yang diberikan, sebelum meninggalkan Stadion Utama GBK menuju Rumah Besar Vatikan untuk beristirahat.
Paus akan mendarat di Port Moresby pada Jumat malam waktu setempat, melanjutkan perjalanan luar negeri terpanjangnya dengan tujuan untuk menjangkau umat Katolik di pelosok dunia dan menyoroti tujuan yang dekat di hatinya: perubahan iklim.
Baca juga: Paus memuji Istiqlal, ‘terowongan persahabatan’ sebagai simbol kerukunan antarumat beragama
Kunjungan tiga hari Paus ke Papua Nugini akan mencakup waktu di Port Moresby di mana ia akan bertemu dengan pihak berwenang, organisasi masyarakat sipil dan pemimpin gereja, berpartisipasi dalam misa Minggu sebelum menuju ke kota terpencil Vanimo untuk bertemu dengan misionaris Katolik.
Papua Nugini adalah negara yang luas dan terbentang luas dengan pegunungan, hutan, dan sungai, serta beberapa suku terakhir yang tidak terkontak di dunia, dan populasinya diperkirakan mencapai 9 juta hingga 17 juta jiwa. Vatikan memperkirakan ada sekitar 2,5 juta umat Katolik di negara tersebut.
Setelah Papua Nugini, Paus Fransiskus dijadwalkan mengunjungi Timor-Leste dan Singapura sebelum kembali ke Vatikan. (kuk)