NU berencana beli tanah, investasi ibu kota masa depan Nusantara – Politik
NU berencana beli tanah, investasi ibu kota masa depan Nusantara – Politik
Pimpinan Nahdlatul Ulama (NU) menggelar pertemuan dengan Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada hari Kamis, di mana organisasi Muslim terbesar di negara itu berjanji untuk berinvestasi di ibu kota baru yang direncanakan di Nusantara di tengah hutan Kalimantan Timur.
Ketua PBNU, Yahya Staquf, yang menemui Jokowi saat aksi unjuk rasa di ibu kota terkait rencana amandemen UU Pilkada, mengatakan, pada tahap awal, pihaknya akan membeli lahan minimal 100 hektare di Nusantara untuk dibangun sejumlah fasilitas.
“Saya sudah menceritakan Pak “Bapak Presiden, Insya Allah kami akan investasi di ibu kota baru. Pertama, kami akan membebaskan lahan seluas 100 hektare,” kata Yahya kepada wartawan seusai pertemuan.
Pemimpin senior NU mengatakan organisasinya berencana membangun fasilitas untuk tujuan pendidikan, kesehatan, dan keagamaan.
Yahya mengatakan, Jokowi telah memberikan restu terhadap rencana tersebut dan telah mengusulkan sejumlah bidang tanah yang bisa diperoleh NU di Nusantara.
NU mengharapkan untuk berinvestasi antara Rp 2 triliun (US$128 juta) dan Rp 3 triliun dalam sejumlah proyek di Nusantara, kata Yahya.
Presiden Jokowi telah merencanakan megaproyek Nusantara senilai $32 miliar di Kalimantan untuk secara resmi menjadi pusat politik negara pada 17 Agustus tahun ini, tetapi keterlambatan konstruksi dan masalah pendanaan memaksa Presiden untuk menunda penandatanganan keputusan presiden yang mengukuhkan kepindahan tersebut.