Netizen Sebut Jokowi dengan Nama Lahir Mulyono Sebagai Bentuk Protes – Politik

Netizen Sebut Jokowi dengan Nama Lahir Mulyono Sebagai Bentuk Protes – Politik

Inti dari pengguna media sosial mulai menyebut Presiden Joko “Jokowi” Widodo dengan nama lahirnya Mulyono, di tengah meningkatnya penentangan terhadap pemimpin yang akan lengser tersebut, yang diyakini sebagai dalang di balik kemunduran demokrasi di negara ini.

Mulyono yang berarti “bangsawan” merupakan nama yang cukup populer di kalangan masyarakat Jawa, namun nama tersebut tampaknya tidak membawa keberuntungan bagi Jokowi. Karena Mulyono kecil cukup sering jatuh sakit, orang tuanya memutuskan untuk mengganti namanya menjadi Joko Widodo, yang mana Joko berarti “pemuda” dan Widodo berarti “makmur”.

Ada kepercayaan umum di kalangan masyarakat Jawa bahwa nama menentukan keberuntungan dan kemalangan seseorang.

Baru-baru ini, netizen menyebut Jokowi dengan nama kelahirannya untuk mengekspresikan kekesalan mereka terhadap Presiden yang selama ini dituduh menyalahgunakan kekuasaannya untuk memperkuat dinasti politiknya.

Beberapa pihak menyerukan penggunaan nama lahir Jokowi, dengan keyakinan bahwa hal ini dapat “mempercepat kejatuhannya”.

Protes telah bermunculan di kota-kota besar di seluruh negeri selama seminggu terakhir menyusul rencana kontroversial DPR untuk mengubah Undang-Undang Pemilihan Daerah yang berlaku dan mengubah batas usia bagi calon yang ingin maju.

Setiap Senin, Rabu, dan Jumat pagi.

Dikirim langsung ke kotak masuk Anda tiga kali seminggu, pengarahan yang dikurasi ini memberikan ikhtisar ringkas tentang isu-isu terpenting hari itu, yang mencakup berbagai topik mulai dari politik hingga budaya dan masyarakat.

untuk berlangganan buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk berlangganan buletin Anda.

Lihat Lebih Banyak Buletin

Protes tersebut disertai dengan kemarahan di media sosial yang ditujukan kepada Jokowi, yang berharap mendapatkan keuntungan dari usulan perubahan yang akan memungkinkan putra bungsunya, Kaesang Pangarep, untuk berpartisipasi dalam pemilihan kepala daerah Jawa Tengah, antara lain.