Meteor kecil menerangi langit Filipina – Sains & Teknologi
Meteor kecil menerangi langit Filipina – Sains & Teknologi
Meteorit kecil yang terang menerangi langit di atas Filipina utara pada Kamis pagi saat terbakar dan memasuki atmosfer Bumi, kata Badan Antariksa Eropa dan para saksi mata.
Batu angkasa berukuran satu meter, yang diberi nama 2024 RW1, bertabrakan dengan atmosfer Bumi tak lama setelah tengah malam waktu setempat dan menyebabkan “bola api yang “tidak berbahaya” namun “spektakuler” di atas pulau Luzon, Filipina, kata ESA.
Meteorit yang ditemukan melalui Catalina Sky Survey itu merupakan meteor kesembilan yang pernah dideteksi manusia sebelum terjadinya tabrakan.
Pengusaha Allan Madelar, 28, mengatakan kepada AFP bahwa dia menunggu selama satu jam di Gonzaga, sebuah kotamadya di Luzon, untuk menyaksikan meteor tersebut bersama seorang teman.
“Itu sangat menakjubkan, warnanya sangat indah. Langit berubah dari hitam menjadi biru kehijauan, lalu jingga, lalu hitam lagi,” katanya.
Klip video yang diunggah di Facebook dan diverifikasi oleh AFP menunjukkan bola api berekor oranye yang sebentar menerangi langit malam di atas Luzon.
Audie de la Cruz, 65, memasang kameranya di sebuah jembatan di kota Tuguegarao, 142 kilometer selatan Gonzaga, untuk memotret tontonan langit tersebut tetapi bola api padam sebelum ia sempat menekan tombol rana.
“Ia seperti kecebong dengan kepala yang sangat besar, dan kepalanya sangat cerah,” kata de la Cruz kepada AFP.
“Saya mungkin gagal memotretnya tetapi melihatnya adalah pengalaman yang sangat tak terlupakan.”