Menteri Hak Asasi Manusia mencari Rp 20 triliun untuk pembangunan hak asasi manusia – Politik

Menteri Hak Asasi Manusia mencari Rp 20 triliun untuk pembangunan hak asasi manusia – Politik

Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai telah mengusulkan anggaran sebesar Rp 20 triliun (US$ 1,29 miliar) untuk kementeriannya yang baru dibentuk, jauh lebih tinggi dari Rp 64 miliar yang saat ini digunakan oleh kementeriannya.

Oleh karena itu, tim transisi melakukan restrukturisasi anggaran dari Rp 64 miliar menjadi Rp 20 triliun, kata Pigai di kantornya di Jakarta, seperti dikutip dari Antara. Tempo pada hari Senin.

“Kalau negara mampu, saya akan dorong anggarannya melebihi Rp 20 triliun. Pigai bisa melakukannya. Saya seorang pekerja lapangan di bidang hak asasi manusia.”

Pigai menjabat sebagai Komisioner Komnas HAM pada 2012-2017.

Ia mengatakan, anggaran kementeriannya hanya 0,31 persen dari anggaran Kementerian Hukum dan HAM tahun 2024 yang direorganisasi oleh Presiden Prabowo Subianto menjadi tiga kementerian terpisah.

Kementerian Hukum yang baru dibentuk memiliki anggaran sebesar Rp 7,29 triliun, sedangkan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan memiliki anggaran sebesar Rp 13,39 triliun.

Setiap Senin, Rabu dan Jumat pagi.

Dikirim langsung ke kotak masuk Anda tiga kali seminggu, pengarahan yang dikurasi ini memberikan gambaran singkat tentang isu-isu terpenting hari ini, yang mencakup berbagai topik mulai dari politik hingga budaya dan masyarakat.

untuk mendaftar buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk berlangganan buletin Anda.

Lihat Buletin Lainnya

Dibentuk juga Kantor Menteri Koordinator Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk mengkoordinasikan ketiga kementerian tersebut. Sebelumnya, koordinasi dilakukan oleh eks kantor Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Pigai menyerukan peningkatan anggaran untuk memastikan efektivitas kementeriannya dan untuk mengatasi masalah hak asasi manusia yang kritis di Indonesia. Ia mengatakan diperlukan anggaran yang lebih besar untuk memenuhi visi hak asasi manusia Prabowo.

“[The establishment of the Human Rights Ministry] menandakan bahwa Presiden memberikan perhatian khusus terhadap masalah ini. Saya seorang prajurit Presiden; Tanpa Kementerian HAM, saya bisa saja ditempatkan di kementerian lain,” ujarnya di kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Senin.

“Saya telah bersama [President Prabowo] selama 20 tahun dan telah mengenalnya selama 30 tahun. Bagi saya, tidak ada hubungannya; fakta yang ingin dibangun oleh presiden [the ministry] menunjukkan bahwa ada sesuatu yang signifikan yang sedang direncanakan.”

Pigai juga mengatakan kementeriannya memiliki tugas yang berbeda dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) karena kementeriannya akan membangun hak asasi manusia dan komisi akan mengawasi pembangunan.

Ia mengatakan, setidaknya ada tiga amanat kementeriannya, yakni penghormatan terhadap hak asasi manusia, perlindungan warga negara, dan pemenuhan kebutuhan warga negara. Ketiga mandat tersebut adalah bagian dari pembangunan hak asasi manusia, tambahnya.

Oleh karena itu, penyusunan visi misi, strategi, dan anggaran perlu diarahkan dalam konteks pembangunan hak asasi manusia, kata Pigai.