
Macron mengatakan sikap tentang Israel harus ‘mengeras’ kecuali situasi Gaza membaik – Timur Tengah dan Afrika
Macron mengatakan sikap tentang Israel harus ‘mengeras’ kecuali situasi Gaza membaik – Timur Tengah dan Afrika
Presiden Rench Emmanuel Macron mengatakan pada hari Jumat bahwa negara -negara Eropa harus “mengeraskan posisi kolektif” terhadap Israel jika tidak menanggapi situasi kemanusiaan di Gaza.
Dengan tekanan internasional yang meningkat di Israel atas krisis kelaparan yang semakin dalam di Gaza, Macron mengatakan tindakan diperlukan “dalam beberapa jam dan hari ke depan”.
Dia juga menegaskan pengakuan negara Palestina dengan kondisi adalah “tidak hanya tugas moral, tetapi juga kebutuhan politik”.
Jika tidak ada tanggapan yang sejalan dengan situasi kemanusiaan di Gaza “dalam beberapa jam dan hari mendatang … Kita harus mengeraskan posisi kolektif kita,” kata Macron pada kunjungan ke Singapura.
Ini berarti menjatuhkan asumsi bahwa hak asasi manusia dihormati “dan menerapkan sanksi”, kata pemimpin Prancis itu berjam-jam sebelum mengatasi pertemuan puncak pertahanan di negara-kota.
Macron sedang dalam tur diplomatik di Asia Tenggara yang juga membuatnya mengunjungi Vietnam dan Indonesia awal pekan ini.
Sementara di Jakarta, Macron dan Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan pernyataan bersama yang mengutuk rencana Israel untuk mengendalikan Gaza dan setiap langkah untuk “secara paksa menghapus populasi Palestina dari tanah air mereka”.
Paris berharap untuk “memicu gerakan pengakuan untuk negara Palestina dalam kondisi tertentu”, termasuk demiliterisasi Hamas dan pengakuan hak Israel untuk ada dan melindungi dirinya sendiri, kata Macron di Jakarta.
Presiden Prabowo mengatakan Indonesia bersedia mengenali dan membuka hubungan diplomatik dengan Israel jika negara Palestina yang mandiri diakui oleh Tel Aviv.
Berdiri bersama Macron yang berkunjung, Prabowo mengatakan keamanan Israel perlu dijamin, dan bahwa Prancis juga akan terus mendukung langkah -langkah menuju kemerdekaan bagi negara Palestina.
Situasi kemanusiaan di Gaza tetap mengerikan meskipun bantuan mulai mengalir kembali ke wilayah itu setelah blokade Israel lebih dari dua bulan.
Pakar keamanan pangan mengatakan kelaparan menjulang satu dari lima orang.
Israel juga mengintensifkan serangan militernya dalam apa yang dikatakannya adalah dorongan baru untuk menghancurkan Hamas, yang serangan 7 Oktober 2023 -nya memicu perang.