Kontroversi menimbulkan pertanyaan tentang permintaan politisi terhadap gelar akademis – Masyarakat

Kontroversi menimbulkan pertanyaan tentang permintaan politisi terhadap gelar akademis – Masyarakat

Beberapa pejabat dan politisi di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah terlibat dalam kontroversi seputar gelar akademis yang telah mereka peroleh, sehingga menimbulkan pertanyaan apakah permintaan akan gelar tersebut di kalangan pejabat publik berasal dari kebutuhan praktis atau sekadar bentuk pengejaran gengsi. .

Salah satu tokoh tersebut adalah aktor sekaligus pengusaha Raffi Ahmad yang pekan ini dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai utusan khusus presiden. Dia adalah bagian dari tim kampanye Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk pemilihan presiden bulan Februari.

Beberapa minggu sebelum diangkat menjadi utusan presiden, Raffi dianugerahi gelar doktor kehormatan di bidang manajemen acara dan pengembangan digital global oleh sebuah lembaga bernama Universal Institute of Professional Management (UIPM), yang mengaku berbasis di Bangkok, Thailand.

Namun gelar tersebut mendapat reaksi keras dari netizen, yang mempertanyakan legitimasi lembaga tersebut sebagai institusi pendidikan tinggi.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi saat itu meluncurkan penyelidikan atas masalah ini. Belakangan disebutkan bahwa pihaknya tidak bisa mengakui gelar kehormatan Raffi karena UIPM belum memiliki izin operasional di Indonesia, mengutip persyaratan dalam UU Pendidikan Tinggi tahun 2012.

Meski begitu, gelar kehormatan Raffi baru diakui saat pelantikannya, Selasa.

Setiap Senin, Rabu dan Jumat pagi.

Dikirim langsung ke kotak masuk Anda tiga kali seminggu, pengarahan yang dikurasi ini memberikan gambaran singkat tentang isu-isu terpenting hari ini, yang mencakup berbagai topik mulai dari politik hingga budaya dan masyarakat.

untuk mendaftar buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk berlangganan buletin Anda.

Lihat Buletin Lainnya

Baca juga: Raffi Ahmad Ditunjuk Wakil Ketua Kadin di Tengah Keretakan Internal