
Ketegangan muncul antara Garuda dan serikat Pilotnya atas perekrutan – Perusahaan
Ketegangan muncul antara Garuda dan serikat Pilotnya atas perekrutan – Perusahaan
Ensions telah meningkat antara pembawa bendera Garuda Indonesia dan pilotnya atas perselisihan mengenai kebijakan perekrutan kepemimpinan yang baru.
Asosiasi Pilot Garuda (APG), bagian dari serikat karyawan Garuda, telah mendesak Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Perusahaan milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap manajemen yang baru ditunjuk di maskapai itu.
Ini mengikuti perekrutan baru -baru ini dari beberapa mantan karyawan Lion Air, maskapai swasta terbesar di negara itu, sebuah langkah APG yang digambarkan sebagai salah satu sumber utama konflik antara manajemen dan staf.
“Kami telah mengidentifikasi beberapa penyimpangan dalam proses perekrutan yang harus ditinjau, terutama dari sudut pandang tata kelola perusahaan yang baik,” kata wakil presiden APG Rendy Wiryo Kusumo pada hari Senin, seperti dikutip oleh Tempo.
Mufti Anam, anggota parlemen di Dewan Perwakilan Rakyat VI, yang mengawasi BUMN, menimbulkan kekhawatiran serupa selama pertemuan pada bulan Mei, mengutip laporan yang tidak diverifikasi bahwa karyawan baru dibayar dari Rp 25 juta (US $ 1.538) menjadi RP 117 juta, menambah sekitar Rp 1 miliar ke biaya pembayaran bulanan Garuda.
Serikat Pilot menganggap jumlah tersebut sebagai tidak biasa dan mengkritik langkah tersebut sebagai tidak konsisten dengan dorongan dari pemerintah dan perusahaan untuk efisiensi biaya, mendesak manajemen untuk melakukan evaluasi untuk memastikan keberlanjutan bisnis maskapai, terutama dalam menegakkan standar keselamatan dan memberikan layanan tingkat atas kepada pelanggan.
Garuda melihat kerugian bersih US $ 75,9 juta dalam tiga bulan pertama tahun ini, laporan keuangannya menunjukkan. Tahun lalu, ia melihat kerugian bersih $ 29,9 juta. Maskapai ini baru saja menghindari kebangkrutan setelah memperoleh persetujuan kreditor untuk merestrukturisasi kewajibannya pada pertengahan 20122.