Kedutaan Besar AS dorong pelestarian kapal USS Houston yang tenggelam dalam Perang Dunia II – Amerika

Kedutaan Besar AS dorong pelestarian kapal USS Houston yang tenggelam dalam Perang Dunia II – Amerika

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia tengah menggalakkan kerja sama bilateral antara kedua negara guna melestarikan warisan bawah laut kapal penjelajah berat USS Houston yang tenggelam selama Perang Dunia II di Teluk Banten.

Meskipun memiliki kapal pesiar kepresidenan, presiden AS saat itu Franklin D. Roosevelt berlayar secara ekstensif menggunakan kapal perang tersebut pada akhir tahun 1930-an sebelum tenggelam selama Pertempuran Selat Sunda.

USS Houston kini berada 20 meter di bawah air di Teluk Banten bersama kapal penjelajah ringan Australia HMAS Perth.

Kedua kapal ini merupakan bagian dari armada laut Sekutu – Komando Amerika-Inggris-Belanda-Australia (ABDACOM) – yang dikirim untuk melawan ekspansi Jepang di Pasifik dan berjuang untuk menguasai wilayah Hindia Belanda, yang sekarang menjadi Indonesia.

Houston diserang oleh torpedo yang diluncurkan oleh kapal perusak Jepang Fubuki, dan kemudian diblokir oleh skuadron kapal perusak sebelum tenggelam pada tanggal 1 Maret 1942.

Dari lebih dari 1.000 awak Houston, 367 berhasil melarikan diri dengan berenang ke pantai Banten, tetapi tak lama kemudian, mereka ditangkap oleh pasukan Jepang dan digunakan sebagai pekerja budak. Sekitar 300 awak berhasil pulang setelah perang, tetapi sisanya terkubur di dalam air.