Jokowi menyerukan persatuan negara-negara di belahan bumi selatan di hadapan para pemimpin Afrika – Timur Tengah dan Afrika

Jokowi menyerukan persatuan negara-negara di belahan bumi selatan di hadapan para pemimpin Afrika – Timur Tengah dan Afrika

Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada hari Senin menyerukan persatuan di antara negara-negara di belahan bumi selatan di tengah lambannya kemajuan dunia dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan mengatakan di hadapan rekan-rekannya di Afrika bahwa Indonesia tetap berkomitmen untuk memajukan kerja sama ekonomi dengan benua tersebut.

Berbicara pada Forum Indonesia-Afrika (IAF) kedua di Bali, Jokowi mengatakan negara-negara berkembang harus menemukan “arah” dan “visi” baru, karena mereka jauh lebih rentan terhadap ketidakstabilan geopolitik yang sedang berlangsung, perlambatan ekonomi, dan ketidakpastian rantai pasokan.

“Solidaritas global harus dihidupkan kembali untuk meningkatkan kerja sama Selatan-Selatan dan Utara-Selatan,” kata Presiden yang akan lengser tersebut dalam pertemuan tingkat pemimpin di IAF, “sehingga kita dapat saling melengkapi dan menjadi utuh serta bahu-membahu dalam mengatasi tantangan global.”

Lebih dari 1.400 peserta dari 29 negara, termasuk beberapa kepala negara, berkumpul di Bali pada hari Minggu untuk memulai pembicaraan tiga hari tentang hubungan Indonesia-Afrika di forum tersebut, bertema “Semangat Bandung untuk Agenda Afrika 2063”.

AIF pertama diadakan pada tahun 2018 saat Jakarta berupaya menghidupkan kembali hubungan diplomatik dengan Afrika, benua yang pernah menjalin hubungan dengannya melalui Gerakan Non-Blok (GNB) yang bersejarah.

Di tengah meningkatnya ketegangan global yang berasal dari persaingan Amerika Serikat-Tiongkok, Indonesia dalam beberapa tahun terakhir berupaya untuk memantapkan dirinya sebagai suara terkemuka di belahan bumi selatan, sebuah adaptasi kontemporer dari peran yang dimainkannya bersama sekelompok negara Afrika selama era Perang Dingin. Indonesia menganggap dirinya sebagai kekuatan menengah.

“Indonesia berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi dalam memperjuangkan hak-hak negara-negara di belahan bumi selatan, sekaligus memainkan peran sebagai jembatan dalam memperjuangkan kesetaraan, keadilan, dan solidaritas dalam mencapai SDGs,” kata Jokowi kepada rekan-rekannya di Afrika. “Ini merupakan komitmen konsisten Indonesia sejak Konferensi Asia-Afrika 69 tahun lalu.”