‘Jangan ada kebijakan ekstrem’, Jokowi peringatkan kabinet dalam rapat terakhir – Politik
‘Jangan ada kebijakan ekstrem’, Jokowi peringatkan kabinet dalam rapat terakhir – Politik
Presiden Joko “Jokowi” Widodo meminta para menteri kabinetnya untuk menjaga stabilitas di negara ini agar kemajuan dan pembangunan dapat terwujud, dan meminta mereka untuk tidak “membuat kebijakan ekstrem” yang berpotensi menimbulkan kekacauan yang meluas saat masa jabatan presidennya yang telah berjalan satu dekade memasuki bulan terakhir.
Para menteri Kabinet Indonesia Maju, kabinet bentukan Jokowi pasca terpilih kembali pada tahun 2019, berkumpul untuk terakhir kalinya pada hari Jumat di Istana Garuda di ibu kota baru Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Pertemuan hari Jumat, yang merupakan pertemuan terakhir sebelum pelantikan Menteri Pertahanan dan presiden terpilih Prabowo Subianto sebagai presiden kedelapan negara ini, menempatkan topik transisi pemerintahan di garis depan sidang pamitan. Hadir pula Panglima TNI Jenderal Agus Subianto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Jaksa Agung ST Burhanuddin.
Jokowi mengatakan, semua elemen pemerintahan harus bekerja sama untuk memastikan keberhasilan program-program Prabowo. Dengan harapan pemerintahan berikutnya dapat segera berjalan, ia berpesan kepada para menteri agar berhati-hati dalam mengambil kebijakan, jangan sampai menimbulkan kekacauan yang lebih besar.
“Terus jaga lingkungan yang kondusif [and] “Pastikan tidak terjadi gangguan dan kekacauan menjelang pembentukan pemerintahan berikutnya,” perintah Jokowi.
“Jangan sampai ada kebijakan-kebijakan yang sifatnya ekstrem, apalagi yang menyangkut hajat hidup orang banyak, yang berpotensi merugikan masyarakat secara umum, dan yang dapat menimbulkan keresahan,” lanjut Presiden.