Indonesia, Prancis menandatangani kesepakatan untuk mengembangkan olahraga berkuda – olahraga

Indonesia, Prancis menandatangani kesepakatan untuk mengembangkan olahraga berkuda – olahraga

Indonesia, Prancis menandatangani kesepakatan untuk mengembangkan olahraga berkuda – olahraga

Ndonesia dan Prancis telah menandatangani perjanjian kerja sama bilateral tentang olahraga berkuda yang berfokus pada pengembangan bakat dan meningkatkan infrastruktur di Indonesia.

Aryo Djajohadikusumo, Ketua Asosiasi Olahraga Kuda Indonesia (Pordasi), dan Jean-Roch Gaillet, Direktur Jenderal Kuda Prancis dan Institut Perjalanan (IFCE), menandatangani perjanjian pada hari Rabu di Istana Negara di Jakarta Tengah. Upacara penandatanganan disaksikan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang berada di Jakarta pada kunjungan negara dari 27 hingga 29 Mei.

Berdasarkan perjanjian tersebut, Pordasi akan bekerja dengan lembaga -lembaga berkuda Prancis terbaik termasuk IFCE, Federasi Berkuda Perancis (FFE), Prancis Galop dan Asosiasi untuk Pelatihan dan Aksi Sosial Stables Racing (AFASEC), serta badan pemerintahan industri kuda Prancis Filière Cheval.

“Kerja sama ini akan membuka pintu untuk transfer pengetahuan, pengembangan bakat dan peningkatan infrastruktur sambil juga membawa olahraga berkuda Indonesia ke panggung internasional,” kata Kepala Pordasi Aryo dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.

Aryo mengatakan kerja sama tiga tahun itu termasuk pengadaan kuda berkualitas tinggi dan implementasi standar sertifikasi kesehatan hewan untuk memfasilitasi impor kuda Prancis, dan bahwa langkah-langkah ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan Indonesia di berbagai disiplin ilmu dalam olahraga berkuda.

Dia mencatat bahwa perjanjian itu juga mendukung pengembangan industri balap kuda Indonesia oleh para profesional yang meningkatkan joki seperti joki dan membangun balap baru, pusat pelatihan, dan acara nasional.

“Perkembangan ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas pacuan kuda di Indonesia tetapi juga menciptakan lapangan kerja, dan membantu membangun ekosistem industri balap kuda yang berkelanjutan dan mandiri,” kata Aryo.