Indonesia minta keamanan pasukannya di Lebanon – Timur Tengah dan Afrika

Indonesia minta keamanan pasukannya di Lebanon – Timur Tengah dan Afrika

Indonesia mengutuk keras serangan mematikan Israel baru-baru ini di Lebanon yang telah menewaskan lebih dari 500 orang, termasuk 50 anak-anak, dan melukai ribuan lainnya, sambil mendesak keselamatan Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL), yang mencakup 1.232 personel militer Indonesia.

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan kekerasan dan agresi semacam itu tidak boleh menjadi “kenormalan baru” dan Dewan Keamanan PBB serta masyarakat internasional harus mengambil langkah tegas untuk mendorong de-eskalasi di Timur Tengah yang dilanda konflik.

“Indonesia melalui Kedutaan Besarnya di Beirut terus memantau kondisi warga negaranya di Lebanon dan telah menyiapkan langkah-langkah kontinjensi untuk mengantisipasi kondisi darurat,” kata Retno dalam pernyataannya, Rabu. Utusan khusus Indonesia itu berbicara di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) ke-79 di New York, Amerika Serikat.

Ia mencatat bahwa serangan Israel yang dimulai pada Senin pagi di Lebanon semakin meningkatkan situasi di Timur Tengah, yang saat ini sedang menghadapi krisis kemanusiaan yang berasal dari agresi Israel di Gaza.

“Penindasan terhadap rakyat Palestina adalah akar penyebab konflik ini. Perdamaian di Timur Tengah tidak akan pernah tercapai tanpa adanya keadilan bagi rakyat Palestina,” tegas Retno.

Orang-orang berkumpul pada 20 September 2024, di depan sebuah gedung yang menjadi sasaran serangan Israel di pinggiran selatan Beirut. Serangan terhadap markas Hizbullah di ibu kota Lebanon, Beirut, dilaporkan menewaskan sedikitnya delapan orang dan melukai puluhan lainnya. Seorang sumber yang dekat dengan gerakan tersebut mengatakan seorang pemimpin militer senior tewas.

Orang-orang berkumpul pada 20 September 2024, di depan sebuah gedung yang menjadi sasaran serangan Israel di pinggiran selatan Beirut. Serangan terhadap benteng Hizbullah di ibu kota Lebanon, Beirut, dilaporkan menewaskan sedikitnya delapan orang dan melukai puluhan lainnya, dengan sumber yang dekat dengan gerakan tersebut mengatakan seorang pemimpin militer tinggi tewas. (AFP/-)

Kekerasan yang tak kunjung reda di Timur Tengah telah menimbulkan suasana suram pada pertemuan UNGA yang berlangsung selama seminggu di New York, karena agresi Israel di berbagai bidang terus menelan korban jiwa dan memicu kemarahan global meskipun ada seruan berulang kali agar terjadi de-eskalasi.