Indonesia mengatakan kapal penjaga pantai Tiongkok diusir dari perairan yang disengketakan – Asia & Pasifik

Indonesia mengatakan kapal penjaga pantai Tiongkok diusir dari perairan yang disengketakan – Asia & Pasifik

Indonesia pada hari Kamis mengatakan pihaknya mengusir kapal penjaga pantai Tiongkok dari perairan yang diperebutkan di Laut Cina Selatan sebanyak dua kali dalam beberapa hari terakhir, sebuah langkah terbaru yang dilakukan sebuah negara Asia Tenggara terhadap tindakan Beijing di jalur perairan strategis tersebut.

Kapal-kapal Tiongkok kadang-kadang memasuki wilayah Laut Natuna Utara yang diklaim Indonesia di tepi selatan Laut Cina Selatan, sehingga memicu protes dari Jakarta.

“Kapal Penjaga Pantai China kembali memasuki yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara pada hari Rabu,” kata Badan Keamanan Maritim Indonesia dalam pernyataannya, Kamis.

Sebuah kapal penjaga pantai Indonesia mencegat kapal tersebut dan mengusirnya dari daerah tersebut, katanya.

Badan tersebut mengatakan kapal tersebut pertama kali memasuki perairan yang diperebutkan pada hari Senin dan ketika sebuah kapal Indonesia mencoba menghubungi kapal Tiongkok tersebut melalui radio, penjaga pantai Tiongkok mengatakan bahwa wilayah tersebut adalah bagian dari yurisdiksi Beijing.

Kapal itu “mengganggu aktivitas survei” yang dilakukan oleh perusahaan minyak milik negara, Pertamina, katanya.

Sebuah kapal penjaga pantai Indonesia membayangi kapal tersebut dan mengusirnya.

Cadangan minyak dan gas dalam jumlah besar yang belum dieksploitasi diyakini berada di bawah dasar laut Laut Cina Selatan, meskipun perkiraannya sangat bervariasi.

Peristiwa tersebut merupakan ujian awal bagi Presiden baru yang dilantik, Prabowo Subianto, yang berjanji akan memperkuat pertahanan wilayah Indonesia.

Pada tahun 2020, Indonesia mengerahkan jet tempur dan kapal perang untuk berpatroli di perairan kepulauan Natuna dalam perselisihan dengan Beijing setelah kapal Tiongkok memasuki wilayah tersebut.

Beijing dan Jakarta adalah sekutu ekonomi utama namun negara kepulauan terbesar di dunia ini berusaha menghentikan kapal asing menangkap ikan di perairannya, dengan mengatakan hal itu merugikan perekonomian miliaran dolar setiap tahunnya.

Tiongkok mengklaim hampir seluruh wilayah Laut Cina Selatan dan mengabaikan keputusan pengadilan internasional yang menyatakan pernyataan mereka tidak memiliki dasar hukum.

Negara ini telah mengerahkan kapal militer dan penjaga pantai dalam beberapa bulan terakhir dalam upaya untuk mengeluarkan Filipina dari trio terumbu karang dan pulau-pulau penting yang strategis di jalur perairan yang diperebutkan tersebut.

Mereka juga meningkatkan tekanan atas gugusan pulau yang disengketakan dan dikuasai Jepang di Laut Cina Timur, sehingga mengguncang Tokyo dan sekutu-sekutunya.