In Good Taste: Kecintaan Jakarta pada warna merah, putih, dan mawar – Gaya Hidup

In Good Taste: Kecintaan Jakarta pada warna merah, putih, dan mawar – Gaya Hidup

In Good Taste: Kecintaan Jakarta pada warna merah, putih, dan mawar – Gaya Hidup

“Minum anggur berkualitas dengan makanan enak bersama teman-teman yang baik adalah salah satu kesenangan hidup yang paling beradab,” kata Michael Broadbent, kritikus, penulis, dan juru lelang anggur terkenal. Dia mungkin tidak sendirian dalam pemikiran seperti itu, terutama jika dia memilih untuk mencari sekutu di lingkaran sosial Indonesia yang luas.

Di antara sekian banyak tempat makan di kota Jakarta, restoran dan bar wine telah menjadi pusat bersosialisasi sambil menikmati segelas, atau sebotol wine. Merah, putih atau rosé, gelasnya tidak pernah kosong dan perbincangan seakan tiada henti di setiap meja, booth dan counter.

Di sebagian besar restoran, daftar anggur yang lengkap mungkin tampak menakutkan bagi pengunjung, dengan kata-kata yang tampaknya sulit diucapkan di berbagai tempat eksotis di seluruh dunia. Tapi jangan khawatir, pembuat anggur ingin membantu memilih botol yang sesuai dengan selera setiap orang. Dengan semakin banyaknya peminat wine di Jakarta, mereka tak pernah menganggur.

Meskipun merupakan negara berpenduduk mayoritas Muslim, masyarakat Indonesia tidak terlalu menghargai alkohol dan minuman beralkohol, dengan produksinya arak Dan tuak berabad-abad yang lalu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022, konsumsi alkohol per kapita pada orang dewasa berusia 15 tahun ke atas diperkirakan mencapai 0,33 liter.

Di dalam interior bar wine Jakarta yang remang-remang seperti VIN+, siapa pun dapat menemukan satu atau dua gelas yang sesuai dengan seleranya.  (Atas izin VIN+)

Di dalam interior bar wine Jakarta yang remang-remang seperti VIN+, siapa pun dapat menemukan satu atau dua gelas yang sesuai dengan seleranya. (Atas izin VIN+)

Para ahli anggur

Jadi katakanlah Anda ingin terjun ke dunia anggur, mencatat semua catatan halus sebelum memutuskan apakah “Minuman Para Dewa” juga cocok untuk manusia biasa seperti Anda. Bagaimana Anda tahu harus mulai dari mana?