IHSG naik 0,74%, tutup pekan di zona hijau – Pasar
IHSG naik 0,74%, tutup pekan di zona hijau – Pasar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat 0,74 persen atau 55,62 poin ke level 7.544,29 pada penutupan perdagangan Jumat, mengakhiri pekan ini di zona hijau.
Bursa Efek Indonesia (BEI) membukukan volume perdagangan 20,64 miliar lembar saham dengan nilai transaksi Rp 12,83 triliun pada perdagangan 23 Agustus lalu. Sebanyak 407 saham menguat, 170 saham melemah, dan 212 saham stagnan.
Kenaikan indeks komposit ini didukung oleh kenaikan di semua sektor. Dari 11 sektor yang ada di bursa, kenaikan tertinggi terjadi pada sektor industri sebesar 1,65 persen, energi sebesar 1,28 persen, sektor barang konsumsi non-primer sebesar 1,26 persen, sektor keuangan sebesar 1,20 persen, dan sektor transportasi sebesar 1,15 persen.
Top gainer indeks LQ45 untuk 45 saham berkinerja terbaik berdasarkan kapitalisasi pasar adalah PT Bank Tabungan Negara (BBTN) yang menguat 3,79 persen, PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) naik 3,68 persen, dan PT Bank Negara Indonesia (BBNI) , naik 3,32 persen.
Yang mengalami kerugian terbesar adalah PT Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) yang melemah 1,38 persen, PT Jasa Marga (JSMR) yang melemah 1,37 persen, dan PT ESSA Industries Indonesia (ESSA) yang melemah 1,29 persen.
Pada penutupan perdagangan hari Senin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meningkat 0,47 persen hingga mencapai level tertinggi baru di level 7.466, yang segera dilampaui pada hari Selasa ketika indeks naik 0,9 persen hingga ditutup pada level 7.533.
Pada hari Rabu, indeks naik 0,35 persen dan ditutup pada 7.560 setelah melonjak singkat sebesar 0,77 persen dan mencapai 7.592 pada perdagangan dini hari.
Direktur pengembangan IDX Jeffrey Hendrik mencatat bahwa bursa bereaksi secara serupa terhadap harga tertinggi dan terendah pasar.
“Ini dinamika pasar, sesuai ekspektasi investor,” kata Jeffrey di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Jumat.
Pada hari Kamis, indeks dibuka lebih rendah pada 7.526, turun 27,82 poin atau 0,37 persen, dan kemudian turun 0,86 persen tak lama kemudian menjadi 7.489.
Penurunan ini mendahului demonstrasi yang direncanakan pada hari Kamis dan Jumat di beberapa kota, yang diselenggarakan oleh mahasiswa, pekerja, akademisi dan anggota masyarakat umum untuk memprotes keputusan Dewan Perwakilan Rakyat yang menyetujui usulan revisi Undang-Undang Pilkada Tahun 2016 dalam rapat pleno.
Badan legislatif kemudian membatalkan revisi undang-undang tersebut pada hari Kamis menyusul protes besar-besaran di seluruh negeri.