IBC membentuk usaha baterai patungan senilai $1,2 miliar dengan CATL – Companies Tiongkok

IBC membentuk usaha baterai patungan senilai $1,2 miliar dengan CATL – Companies Tiongkok

Indonesia Battery Corporation (IBC) milik negara telah mengumumkan usaha patungan dengan anak perusahaan Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL) Tiongkok untuk berinvestasi sebesar US$1,2 miliar di pabrik baterai.

Melalui proyek ini, CBL International Development CATL akan membangun fasilitas produksi baterai di Karawang, Jawa Barat, dan secara bertahap meningkatkan kapasitasnya hingga 15 gigawatt-jam (GWh) per tahun untuk memenuhi permintaan domestik dan internasional.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan Indonesia harus mengambil langkah cepat, tangkas, dan adaptif dalam melaksanakan proyek-proyek penting guna meraih peluang di industri baterai kendaraan listrik.

“Kita harus mencermati perubahan teknologi yang muncul di sektor EV agar lebih kompetitif. Mudah-mudahan pada tahun 2027 kita sudah bisa melihat hasil joint venture sel baterai yang ditandatangani hari ini,” ujarnya, seperti dikutip dari Antara. CNBC Indonesia.

Indonesia sedang mengembangkan rantai pasokan kendaraan listrik yang terintegrasi dan bertujuan untuk menjadi salah satu dari tiga produsen baterai kendaraan listrik terbesar di dunia pada tahun 2027, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah, khususnya nikel, untuk membangun pasar kendaraan listrik dalam negeri yang menyeluruh.

Lebih lanjut, Indonesia bertujuan untuk memproduksi baterai kendaraan listrik dengan total kapasitas 140 GWh per tahun pada tahun 2030, yang diperkirakan akan memenuhi antara 4 dan 9 persen permintaan global.

Setiap hari Senin

Dengan wawancara eksklusif dan liputan mendalam mengenai isu-isu bisnis paling mendesak di kawasan ini, “Prospek” adalah sumber yang tepat untuk tetap menjadi yang terdepan dalam lanskap bisnis Indonesia yang berkembang pesat.

untuk mendaftar buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk berlangganan buletin Anda.

Lihat Buletin Lainnya

Memetakan arah yang ambisius dalam industri kendaraan listrik global, negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini bertujuan untuk memproduksi 1 juta mobil kendaraan listrik pada tahun 2035, berdasarkan peraturan Kementerian Perindustrian tahun 2022.