‘Haus akan kekuasaan’ akan merugikan bangsa, kata Prabowo – Politik

‘Haus akan kekuasaan’ akan merugikan bangsa, kata Prabowo – Politik

Indonesia Memutuskan

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan pada hari Sabtu bahwa politik diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, tetapi mengecam politisi yang haus kekuasaan telah menempatkan kepentingan mereka sendiri di atas rakyat.

Berbicara dalam Kongres Nasional Partai Amanat Nasional (PAN) di Jakarta, ia mengatakan, politisi dan partai politik menginginkan mandat kekuasaan dari rakyat, karena itu mereka harus mendahulukan rakyat daripada dirinya sendiri.

“Kami datang ke masyarakat [in elections] untuk meminta mandat rakyat […] Itulah yang kami lakukan sebagai partai politik. Namun, beberapa partai memiliki keinginan yang tak terbatas untuk berkuasa. Dan, dengan kekuasaan tersebut [bestowed upon them]berusaha mengejar kepentingan di luar kepentingan rakyat. Ini akan mengganggu atau merugikan suatu negara,” katanya, tanpa menyebut nama politisi atau partai politik tertentu.

Ketua Umum Partai Gerindra itu menyampaikan pidato tersebut setelah seminggu penuh gejolak akibat demonstrasi nasional yang menuntut DPR membatalkan rencana amandemen Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah.

Baca juga:

Ribuan orang berunjuk rasa membela demokrasi

Dalam proses pembahasan yang cepat, para pembuat undang-undang telah berupaya untuk memasang kembali beberapa pasal yang akan mempertahankan dominasi Koalisi Indonesia Maju (KIM) dalam pemilihan kepala daerah pada bulan November dan menjadikan putra bungsu Presiden Joko “Jokowi” Widodo, Kaesang Pangarep, layak untuk maju dalam pemilihan gubernur.

Revisi yang tergesa-gesa itu dilakukan setelah Mahkamah Konstitusi mengeluarkan dua putusan tentang Undang-Undang Pemilu yang bertujuan memutus praktik kartel politik yang dilakukan KIM dan perlakuan khusus bagi Kaesang untuk maju dalam pemilihan umum November nanti.

Gelombang protes besar pada hari Kamis memaksa para anggota parlemen untuk membatalkan musyawarah dan bersumpah untuk mematuhi putusan pengadilan.

Prabowo, dalam pidatonya hari Sabtu, mengatakan dia tidak akan campur tangan dalam pemilihan daerah dan akan menyerahkan keputusan kepada semua partai politik.

“Tidak ada intervensi. Saya jamin itu. Saya bertemu Pak Jokowi berkali-kali tidak pernah meminta saya [nominate anyone],” katanya.