Golkar pisah dari KIM di Banten – Politik

Golkar pisah dari KIM di Banten – Politik

Indonesia Memutuskan

Partai Golkar telah mundur dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) dalam pemilihan gubernur Banten untuk mencalonkan calon terpisah, menyusul putusan pengadilan baru-baru ini yang membuat lebih banyak partai memenuhi syarat untuk mencalonkan kandidat baik secara individu maupun dalam aliansi yang lebih kecil.

Saat periode pendaftaran kandidat tiga hari dibuka pada hari Selasa, ketua baru Golkar, Bahlil Lahadalia, mengumumkan pencalonan anggota partai Airin Rachmi Diany sebagai gubernur Banten, serta pasangannya Adi Sumardi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), saingan KIM.

Nominasi gabungan Golkar-PDI-P di Banten pernah diajukan di bawah mantan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, sebelum Bahlil mengurungkan niatnya dan lebih memilih bergabung dengan sekutu partainya di KIM untuk mendukung politikus Partai Gerindra Andra Soni dan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Achmad Dimyati Natakusumah.

Baru setelah pesaing KIM, PDI-P, mencalonkan Airin pada hari Senin, Bahlil kembali menjalin aliansi Golkar dengan PDI-P di Banten.

Meski Golkar, PDI-P, dan Gerindra merupakan tiga partai terbesar di Banten, dengan perolehan kursi yang sama di DPRD setempat, keluarga Airin masih memiliki pengaruh signifikan di provinsi tersebut.

Menanggapi perubahan haluan tersebut, Bahlil mengatakan bahwa Airin adalah “anak kandung Golkar” dan “tidaklah tepat bagi partai” untuk menentang pencalonannya di Pilkada Banten.

Namun dia juga mengatakan, “Hubungan dalam aliansi KIM solid.”