Forum Indonesia-Afrika ditutup dengan 32 kesepakatan bisnis – Ekonomi

Forum Indonesia-Afrika ditutup dengan 32 kesepakatan bisnis – Ekonomi

Forum Indonesia-Afrika (IAF) 2024 yang berakhir pada Selasa lalu, telah menorehkan 32 penandatanganan kerja sama bisnis baru, yakni sembilan di sektor kesehatan, enam di sektor energi terbarukan, dan empat di sektor industri strategis.

Sektor energi dan pangan merupakan kontributor utama dalam hal nilai kesepakatan, kata kementerian, dengan sektor energi menyumbang perjanjian senilai total US$1,5 miliar, termasuk satu yang melibatkan Petroleum.

Dalam transaksi tersebut, perusahaan induk migas milik negara itu mengakuisisi 60 persen saham di Wentworth Resources, operator blok gas Mnazi Bay di Tanzania. Selain itu, PT.Pertamina juga menandatangani kontrak dengan Petroleum Training and Education Fund (Petrofund), yang didirikan oleh pemerintah Namibia.

Sementara itu, perusahaan listrik negara PLN menandatangani kesepakatan dengan Tanzania Geothermal Development Company (TGDC) dan Tanzania Electric Supply Company Limited (Tanesco) milik pemerintah untuk mengembangkan 225 megawatt tenaga panas bumi di Luhoi, Natron dan Ngozi.

“Tanesco juga datang ke sini untuk menjajaki potensi pengembangan tenaga panas bumi di Indonesia,” kata Direktur Afrika Kementerian ESDM Dewi Justicia Meidiwaty dalam keterangan tertulisnya, Selasa.

Selain badan usaha milik negara (BUMN), perusahaan swasta juga menandatangani kesepakatan energi, seperti yang dilakukan antara PT Energi Mega Persada yang berpusat di Jakarta dan Vutomi Energy yang berkantor pusat di Mbombela untuk membangun pembangkit listrik independen (IPP) dengan kapasitas gabungan sebesar 500 MW di Afrika Selatan.

Setiap hari senin

Dengan wawancara eksklusif dan liputan mendalam tentang berbagai isu bisnis paling mendesak di kawasan ini, “Prospects” adalah sumber informasi terpercaya untuk tetap menjadi yang terdepan dalam lanskap bisnis Indonesia yang terus berkembang pesat.

untuk berlangganan buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk berlangganan buletin Anda.

Lihat Lebih Banyak Buletin

Baca juga: Pengusaha tunda proyek panas bumi, imbal hasil PLN tak menarik