Ekspor karet diperkirakan turun 13,5 persen hingga akhir tahun – Pasar

Ekspor karet diperkirakan turun 13,5 persen hingga akhir tahun – Pasar

Ekspor karet diperkirakan turun 13,5 persen tahun-ke-tahun (yoy) menjadi 1,55 juta ton pada akhir tahun ini di tengah merosotnya harga global dan ekspektasi atas dampak Peraturan Deforestasi Uni Eropa (EUDR) yang akan datang.

Erwin Tunas, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) mengatakan pada hari Senin, pengiriman karet telah menurun 15 persen yoy hingga Juli ini.

Sementara itu, ekspor karet mengalami penurunan 45 persen dari 3,27 juta ton pada tahun 2017 menjadi 1,79 juta ton tahun lalu.

“Kami berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan industri karet nasional dan tidak membiarkan sektor ini terus terpuruk. Bisnis karet masih punya potensi besar, terutama di industri ban yang menyerap 76 persen produksi karet alam,” kata Erwin, seperti dilansir dari Antara. Kontan.

Produksi karet nasional ekonomi terbesar di Asia Tenggara menurun 39 persen dari 3,68 juta ton pada tahun 2017 menjadi 2,24 juta ton tahun lalu, data Gapkindo menunjukkan.

Baca juga: Industri dalam negeri menyusut, ekspor karet RI terancam

Setiap hari senin

Dengan wawancara eksklusif dan liputan mendalam tentang berbagai isu bisnis paling mendesak di kawasan ini, “Prospects” adalah sumber informasi terpercaya untuk tetap menjadi yang terdepan dalam lanskap bisnis Indonesia yang terus berkembang pesat.

untuk berlangganan buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk berlangganan buletin Anda.

Lihat Lebih Banyak Buletin

Asosiasi memperkirakan produksi akan menurun lebih lanjut menjadi 2,15 juta ton pada akhir tahun ini.