Gugatan hukum yang diajukan di Texas pada hari Kamis menyatakan bahwa SpaceX telah menyerbu properti milik perusahaan game tersebut, yang terletak di sebelah Starbase miliknya, dan “memperlakukannya seperti miliknya sendiri selama setidaknya enam bulan.”

“SpaceX milik Elon Musk sedang membangun beberapa benda luar angkasa di dekat sini, dan dia pikir dia bisa membuangnya […] di seluruh lahan indah kami tanpa izin,” tulis situs web yang merinci gugatan tersebut.

“Setelah kami menangkapnya, SpaceX memberi kami ultimatum 12 jam untuk menerima tawaran rendah dengan nilai kurang dari setengah nilai tanah kami.”

Perusahaan itu mengatakan pihaknya menolak tawaran tersebut dan memulai tindakan hukum.

Cards Against Humanity adalah permainan yang didasarkan pada jawaban-jawaban lucu dan tidak sopan dari pemain terhadap topik-topik yang disarankan oleh kartu.

Perusahaan tersebut mengandalkan penggalangan dana untuk pengembangan awal permainan tersebut pada tahun 2010. Perusahaan tersebut menggunakan serangkaian lelucon dan aksi yang menyoroti apa yang disebutnya sebagai ketidakadilan sebagai bagian dari strategi pemasarannya.

Inti dari gugatan tersebut adalah sebidang tanah di perbatasan AS-Meksiko yang dibeli oleh Cards Against Humanity LLC pada tahun 2017 dalam upaya untuk menghalangi pembangunan tembok perbatasan yang dijanjikan oleh presiden saat itu Donald Trump, dengan menggunakan ribuan janji $15 dari pengguna.

“150.000 orang memberikan uang hasil jerih payah mereka kepada kami, dan sebagai gantinya kami berjanji untuk melindungi tanah ini dari para miliarder rasis dan proyek-proyek kesombongan mereka yang bodoh,” kata situs web tersebut.

“Kami berjanji akan menggunakan semua alat hukum yang kami miliki untuk melindungi tanah ini dari para pengganggu seperti Trump dan Musk, yang menghabiskan jutaan dolar untuk membuat Trump terpilih […],” kata firma itu.

Semua kontributor asli berhak mendapatkan hingga $100 masing-masing jika perusahaan menang dalam gugatannya, katanya.

Tidak ada balasan langsung dari SpaceX atas permintaan komentar AFP.