
BI merevisi targetnya untuk pertumbuhan pembiayaan syariah di Indonesia – Ekonomi
BI merevisi targetnya untuk pertumbuhan pembiayaan syariah di Indonesia – Ekonomi
Ank Indonesia (BI) telah memangkas target pembiayaan Syariah karena pertumbuhan PDB yang lebih lambat yang diharapkan tahun ini dan adopsi pasar yang lambat.
Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI Imam Hartono mengatakan pada hari Rabu bahwa pembiayaan Syariah masih akan tumbuh tetapi dengan kecepatan yang lebih lambat. Alih -alih target awal antara 11 dan 13 persen, bank sentral menyesuaikannya ke bawah menjadi antara 8 dan 11 persen.
“Ini terkait dengan proyeksi PDB yang telah pindah ke antara 4,6 dan 5.4 [percent]”Imam dikutip mengatakan oleh Kumparan.
Bank sentral bulan lalu memangkas perkiraan pertumbuhan PDB untuk 2025 hingga kisaran antara 4,6 dan 5,4 persen, turun sedikit dari perkiraan awal antara 4,7 dan 5,5 persen.
Imam mengatakan ekonomi syariah diproyeksikan tumbuh antara 4,8 dan 5,6 persen tahun ini. Dia berpendapat bahwa Sistem Ekonomi Syariah sudah habis dan berjalan tetapi sedikit yang menggunakannya.
“Bus sebenarnya ada di sana. Tapi yang kita butuhkan sekarang adalah para penumpang,” Imam mengilustrasikan situasi dengan analogi, menjelaskan bahwa orang Indonesia memahami teori ekonomi Syariah tetapi mereka yang benar -benar menggunakannya sedikit dan jarang.
“Dalam konvensional [system]inklusi lebih tinggi dari melek huruf. Tetapi di Syariah, melek hurufnya tinggi tetapi inklusi tidak, ”kata Imam.