BEI berharap tiga BUMN go public pada 2025 – Pasar

BEI berharap tiga BUMN go public pada 2025 – Pasar

e Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menyatakan harapannya untuk menarik lebih banyak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) tahun depan, terutama yang memiliki valuasi besar, seiring dengan upaya untuk meningkatkan jumlah perusahaan tercatat yang tersedia untuk diperdagangkan. investor.

“Sejauh ini belum ada BUMN yang masuk dalam pipeline IPO tahun ini. Mungkin kita bisa melihat BUMN seperti itu [a subsidiary] dari pertamina, inalum [PT Indonesia Asahan Aluminium] dan PT Perkebunan Nusantara [PTPN] III tercatat di BEI tahun depan,” kata Direktur Utama bursa Iman Rachman, Kamis, seperti dikutip dari Kontan.

“Kapitalisasi pasar kami biasanya didorong oleh perusahaan-perusahaan besar dengan likuiditas perdagangan yang tinggi,” tambahnya.

Kementerian BUMN merencanakan PT Pertamina Hulu Energi (PHE), unit hulu dari perusahaan induk minyak dan gas milik negara Pertamina, akan melakukan IPO pada tahun 2023 dengan tujuan untuk mengumpulkan setidaknya Rp 20 triliun (US$1,3 miliar). Namun rencana tersebut ditunda menunggu kondisi pasar yang lebih baik di tengah anjloknya harga minyak.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo pekan lalu mengatakan PHE saat ini fokus pada peningkatan produksi dan eksplorasi, serta mengupayakan lebih banyak merger dan akuisisi internasional.

“Harapan kami adalah produksi dan kapasitas perusahaan di dalam negeri akan meningkat, dan akan ada lebih banyak sumur di negara lain. Nanti kami akan pertimbangkan kembali rencana go public tersebut,” ujarnya, 10 Oktober seperti dikutip dari Bisnis.com.

Setiap hari Senin

Dengan wawancara eksklusif dan liputan mendalam mengenai isu-isu bisnis paling mendesak di kawasan ini, “Prospek” adalah sumber yang tepat untuk tetap menjadi yang terdepan dalam lanskap bisnis Indonesia yang berkembang pesat.

untuk mendaftar buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk berlangganan buletin Anda.

Lihat Buletin Lainnya

Baca juga: Analis memuji saham dan obligasi korporasi sebagai pilihan utama setelah penurunan suku bunga The Fed dan BI