Bank Dunia perkirakan produksi beras RI menyusut pada 2030 – Ekonomi
Bank Dunia perkirakan produksi beras RI menyusut pada 2030 – Ekonomi
Bank Dunia memperkirakan penurunan produksi beras Indonesia selama dekade berikutnya karena meningkatnya suhu, menggarisbawahi perlunya penelitian dan pengembangan untuk menjaga agar komoditas pangan tetap terjangkau.
Carolyn Turk, direktur negara Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, mengatakan bahwa cuaca yang lebih panas dapat menyebabkan kekeringan serta meningkatnya risiko hama dan penyakit.
Tantangan-tantangan potensial ini dapat mengurangi panen padi negara ini hingga 0,72 persen pada tahun 2030, kata Turk pada hari Kamis di Konferensi Beras Internasional Indonesia (IIRC) tahun ini di Bali, Detik.com melaporkan.
Hal ini juga menunjukkan pentingnya menahan tekanan harga dalam produksi beras, kata pejabat Bank Dunia, seorang ekonom dan pakar pembangunan yang sekarang bermarkas di Jakarta setelah bekerja di beberapa negara berkembang dengan organisasi internasional tersebut.
Ia juga mempertimbangkan kebijakan pertanian Indonesia, dengan menyarankan lebih banyak dukungan pemerintah untuk meningkatkan produktivitas lahan.
Pengeluaran besar untuk pupuk bersubsidi tidak membuahkan hasil dalam peningkatan produktivitas yang diharapkan, kata Turk, sembari menyadari bahwa pengeluaran sebagian besar anggaran terbatas sektor pertanian untuk pupuk berarti hanya sedikit uang tersisa untuk dibelanjakan pada hal lain.
Ia menyarankan agar sebagian dana yang dihabiskan untuk pupuk dapat digunakan untuk berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan serta pelatihan petani, yang umumnya menghasilkan nilai tambah lebih besar.