Bahlil bahas ketergantungan tenaga kerja asing dalam hilirisasi nikel – Ekonomi

Bahlil bahas ketergantungan tenaga kerja asing dalam hilirisasi nikel – Ekonomi

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia menyoroti pertumbuhan industri hilir nikel di Indonesia, menekankan ketergantungannya pada tenaga kerja asing untuk mempercepat kemajuan, dalam ujian disertasinya di Universitas Indonesia (UI) pada hari Rabu.

Disertasi bertajuk “Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia”, berpendapat bahwa penggunaan tenaga kerja lokal terkadang dapat memperlambat operasional.

Ia mengatakan pekerja Tiongkok sangat efisien dan mampu menyelesaikan pabrik peleburan dalam waktu 18 bulan, sementara pekerja rumah tangga biasanya membutuhkan waktu dua hingga tiga tahun untuk tugas yang sama.

Ketergantungan pada tenaga kerja asing ini menimbulkan ketegangan antara pekerja asing dan lokal.

Untuk mengatasi hal ini, Bahlil, selama menjabat sebagai Menteri Investasi, menerapkan langkah-langkah untuk memulangkan pekerja asing ketika pekerja lokal tersedia untuk mengisi posisi tersebut.

“Suruh mereka pulang. Misalnya di Freeport, dari total tenaga kerja di Freeport, 98 persennya adalah pekerja lokal,” ujarnya, seperti dikutip tempo.co.

Setiap hari Senin

Dengan wawancara eksklusif dan liputan mendalam mengenai isu-isu bisnis paling mendesak di kawasan ini, “Prospek” adalah sumber yang tepat untuk tetap menjadi yang terdepan dalam lanskap bisnis Indonesia yang berkembang pesat.

untuk mendaftar buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk berlangganan buletin Anda.

Lihat Buletin Lainnya

Namun, ia mengakui bahwa transisi tidak dapat terjadi dalam semalam dan menekankan perlunya revisi sistem yang lebih melibatkan pekerja lokal.

“Dulu sistemnya turnkey, sekarang tidak,” kata Bahlil.

“[Foreign workers] boleh masuk, tapi mereka yang mempunyai keterampilan yang dibutuhkan. Tapi kalau keterampilannya ada di dalam negeri, prioritasnya di dalam negeri.”

Bahlil juga menyoroti pentingnya mempersiapkan pekerja lokal secara memadai untuk bersaing secara efektif dengan pekerja asing, khususnya dalam hal disiplin kerja.

“Jangan minum kopi lebih lama dari waktu bekerja. Itu saja. Kadang-kadang kita punya masalah itu,” ujarnya.

Gelar doktor Bahlil di Fakultas Kajian Global dan Strategis UI sempat heboh di media sosial karena ia menyelesaikan program tersebut hanya dalam waktu satu tahun delapan bulan. Biasanya, dibutuhkan waktu tiga tahun untuk menyelesaikan program ini.

Beberapa alumni UI mempertanyakan keabsahan gelar doktor Bahlil.

Juru Bicara UI Amelita Lusia mengatakan Bahlil mengambil jalur penelitian untuk meraih gelar doktor, sehingga ia tidak perlu mengikuti kursus untuk menyelesaikan program tersebut.