Antam beralih ke Freeport untuk mendapatkan emas, meninggalkan impor – Perusahaan
Antam beralih ke Freeport untuk mendapatkan emas, meninggalkan impor – Perusahaan
Produsen lama PT Aneka Tambang (Antam) telah menandatangani perjanjian pembelian untuk mendapatkan 30 ton logam mulia setiap tahunnya dari sesama badan usaha milik negara (BUMN) PT Freeport Indonesia.
Menurut induk perusahaan Antam, perusahaan induk pertambangan MIND ID, kemitraan ini sejalan dengan komitmen negara untuk mengembangkan industri pengolahan mineral dalam negeri.
“Dengan sinergi ini, kita bisa menghemat cadangan devisa dengan menghilangkan kebutuhan impor bahan baku produksi emas Antam. Dengan begitu, masyarakat Indonesia bisa menikmati kekayaan alam negara secara maksimal [like gold]dari tambang hingga barang jadi,” kata Presiden Direktur MIND ID Hendi Prio Santoso dalam siaran pers yang dipublikasikan, Kamis.
Antam mendapat mandat negara untuk melakukan eksplorasi dan penambangan serta pengolahan dan pemurnian logam mulia. Ini adalah satu-satunya perusahaan milik negara yang menjual logam mulia langsung ke konsumen akhir, dengan 26,1 ton produk emas terjual tahun lalu.
Direktur Utama Antam Nicolas Kanter mengatakan kesepakatan tersebut merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk memenuhi permintaan masyarakat terhadap investasi emas.
Kesepakatan ini terwujud setelah Freeport Indonesia menyelesaikan pabrik peleburan Gresik di Jawa Timur tahun ini, yang dirancang untuk memproses konsentrat tembaga dari Tambang Grasberg di Papua. Pabrik peleburan ini memiliki kapasitas input sebesar 1,7 juta ton dan dapat memproduksi sekitar 900.000 ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 210 ton perak setiap tahunnya.
Baca juga: Freeport hentikan produksi di pabrik peleburan tembaga baru setelah kebakaran