Aktivis pro-demokrasi berunjuk rasa mendukung Mahkamah Konstitusi – Politik

Aktivis pro-demokrasi berunjuk rasa mendukung Mahkamah Konstitusi – Politik

Para pegiat demokrasi dari berbagai aliran, Kamis, menggelar pertemuan dengan Dewan Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menyampaikan dukungan atas langkah MK dalam mempertahankan asas demokrasi di tanah air, menyusul putusannya yang menurunkan ambang batas partai politik untuk mengajukan calon dalam pemilihan kepala daerah.

Para aktivis tersebut, yang terdiri dari penyair Goenawan Mohammad, pegiat antikorupsi Zainal Arifin Muchtar, dramawan Agus Noor, komentator politik Ikrar Nusa Bakti, aktor Wanda Hamidah dan janda cendekiawan Muslim Nurcholish Madjid Omie Komariah, memimpin delegasi pegiat pro-demokrasi untuk memberikan dukungan moral kepada para hakim pengadilan, yang saat ini sedang berhadapan dengan para legislator di DPR yang ingin membatalkan putusan terbarunya.

Berbicara atas nama delegasi, Goenawan mengatakan bahwa kebuntuan hukum telah menciptakan situasi krisis yang dapat membahayakan demokrasi negara.

“Saya pikir semua orang setuju bahwa ini adalah keadaan darurat […] “Jika saya tidak dapat menahan diri, saya akan mengatakan bahwa kita membutuhkan revolusi. Namun saya tahu biayanya sangat mahal dan saya tidak tahu siapa yang akan menanggungnya,” kata Goenawan dalam pidatonya yang penuh air mata.

Goenawan juga melontarkan kritik keras kepada sejumlah anggota DPR yang tergesa-gesa menggelar sidang pada hari Rabu untuk mengubah peraturan daerah dengan tujuan menghalangi putusan MK.

“Dewan, karena tindakannya yang melanggar Konstitusi, harus dibubarkan,” katanya.

Setiap Senin, Rabu, dan Jumat pagi.

Dikirim langsung ke kotak masuk Anda tiga kali seminggu, pengarahan yang dikurasi ini memberikan ikhtisar ringkas tentang isu-isu terpenting hari itu, yang mencakup berbagai topik mulai dari politik hingga budaya dan masyarakat.

untuk berlangganan buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk berlangganan buletin Anda.

Lihat Lebih Banyak Buletin

Sebelumnya pada hari Kamis, ribuan demonstran berkumpul di luar gedung DPR di Jakarta dan beberapa kota di Jawa, beberapa memegang spanduk yang menuduh Jokowi menghancurkan demokrasi.

Pihak berwenang menembakkan gas air mata ke arah demonstran di Semarang, Jawa Tengah, menurut rekaman dari Kompas TV.

Dalam pertemuan itu juga, sebagai bentuk dukungan aktivis kepada para hakim agung, janda Nurcholish itu menyerahkan karangan bunga kepada Kepala Bagian Hukum MK, Fajar Laksono.

“Banyak yang sudah bicara, jadi saya berikan saja bunga ini. Semoga bunga ini bisa menenangkan kita,” kata Omie.