Komitmen baru Alibaba terhadap GoTo menjawab kekhawatiran investor – Perusahaan

Komitmen baru Alibaba terhadap GoTo menjawab kekhawatiran investor – Perusahaan

libaba, salah satu investor terbesar GoTo, telah mengonfirmasi niatnya untuk tetap menjadi pemegang saham jangka panjang perusahaan teknologi Indonesia itu, menanggapi kekhawatiran pasar tentang overhang pada saham GoTo.

Alibaba telah menandatangani kemitraan strategis berdurasi lima tahun dengan GoTo yang akan mencakup penggunaan layanan cloud Alibaba Cloud, dengan Alibaba berkomitmen untuk memegang saham GoTo-nya selama kemitraan tersebut.

Sudah lama ada kekhawatiran di kalangan analis bahwa investor pra-IPO di GoTo mungkin berencana untuk keluar dari posisi mereka, yang berdampak negatif pada harga saham perusahaan. Diyakini bahwa komitmen yang diumumkan hari ini dapat meredakan kekhawatiran tersebut.

“Kami mengamati bahwa saham GOTO sempat tertekan karena kekhawatiran investor besar, termasuk Alibaba, yang berpotensi hengkang. Namun, dengan komitmen lima tahun ini, GOTO telah mengamankan kesepakatan signifikan yang diharapkan dapat membantu meredakan tekanan penurunan sahamnya,” kata analis Panin Sekuritas, Sarkia Adelia.

Menurut analis Panin, Alibaba merupakan investor institusional terbesar kedua GOTO setelah SoftBank. Hingga 31 Agustus, Alibaba memegang 88,5 miliar saham Seri A GoTo, setara dengan 7,37 persen, melalui Taobao China Holding Limited.

Komitmen jangka panjang Alibaba diharapkan dapat mengalihkan fokus pasar dari kekhawatiran yang menggantung, kembali ke fundamental GoTo yang membaik. Perusahaan mengumumkan hasil kuartal kedua (Q2) yang kuat pada bulan Juli karena pendapatan kotor tumbuh sebesar 39 persen tahun ke tahun menjadi Rp 4,3 triliun, sementara kerugian EBITDA yang disesuaikan berkurang sebesar 95 persen tahun ke tahun menjadi Rp 48 miliar.

Setiap hari senin

Dengan wawancara eksklusif dan liputan mendalam tentang berbagai isu bisnis paling mendesak di kawasan ini, “Prospects” adalah sumber informasi terpercaya untuk tetap menjadi yang terdepan dalam lanskap bisnis Indonesia yang terus berkembang pesat.

untuk berlangganan buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk berlangganan buletin Anda.

Lihat Lebih Banyak Buletin

Saham GOTO naik hingga 25 persen selama sepekan terakhir, setelah turun signifikan sejak awal tahun. Pada 17 September, saham GOTO ditutup pada harga Rp 65 per saham, naik 7 persen, dan pada 13 September, saham GOTO ditutup pada harga Rp 61 per saham.

Dalam catatan penelitian pada 18 September, analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis mengatakan keputusan Alibaba akan dapat menyelaraskan kepentingan antara pemegang saham utama dan manajemen GOTO.

“Alibaba yang memegang saham sebesar 7,4 persen, telah berkomitmen untuk tidak menjual sahamnya setidaknya selama lima tahun ke depan. Sebagai pengingat, Alibaba bersama SoftBank terakhir kali menjual saham pada Februari 2024 pada kisaran harga Rp 80-90,” kata Niko, dalam laporannya. “Langkah ini mengurangi ketidakpastian dan memberi sinyal kepercayaan kepada pemegang saham minoritas GOTO lainnya,” imbuhnya.

Sebelumnya, dalam catatan riset tertanggal 27 Agustus, Niko Margaronis dan Sabela Nur Amalina dari BRI Danareksa juga menetapkan target harga Rp 90 per saham untuk GOTO, dengan rekomendasi “beli”. Target ini mempertimbangkan potensi kenaikan pendapatan GOTO menjadi Rp 15,34 triliun hingga akhir tahun ini, dibanding tahun lalu yang sebesar Rp 14,78 triliun. Gross transaction value (GTV) perusahaan pada Q3 dan Q4 juga diproyeksikan terus menunjukkan pertumbuhan.

Segmen layanan sesuai permintaan GOTO, Gojek, telah memperluas penawaran produknya secara agresif, yang telah berkontribusi pada pertumbuhan GTV dan EBITDA. Hal ini menyebabkan peningkatan pengguna sebesar 26 persen pada Q2 2024.

Selain itu, segmen fintech telah menunjukkan kinerja positif dan tren pertumbuhan yang mengesankan pada paruh pertama tahun 2024.

“Kami mengantisipasi pertumbuhan yang kuat dalam pinjaman GOTO Financial, termasuk skema ‘beli sekarang, bayar nanti’ [BNPL] layanan melalui Gojek, pinjaman konsumen dan bisnis melalui aplikasi Gopay, dan perluasan opsi pembiayaan bagi pengguna dan pengemudi TikTok,” menurut catatan penelitian tersebut.

CEO GoTo Patrick Walujo menegaskan bahwa kolaborasi dengan Alibaba tidak hanya memperkuat infrastruktur teknologi GoTo tetapi juga meningkatkan kemampuan perusahaan dalam memberikan solusi dan layanan terdepan bagi jutaan pengguna dan bisnis di Indonesia.

“Kemitraan ini menandai tonggak penting dalam perjalanan kami untuk menciptakan ekonomi digital yang lebih inklusif dan tangguh di Indonesia. Hal ini juga menggarisbawahi komitmen kami untuk bekerja sama dengan para mitra dengan cara yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan jangka panjang yang memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham kami,” kata Patrick dalam siaran pers pada 17 September.

Selina Yuan, wakil presiden Alibaba Group dan presiden Alibaba Cloud Intelligence International, mengatakan kemitraan strategis ini menggabungkan kemampuan komputasi awan dan AI kelas dunia milik Alibaba Cloud dengan ekosistem GoTo yang luas. “Kami ingin memberdayakan bisnis dari semua skala di Indonesia dan mendorong inovasi untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang.”