Gerindra janjikan pemeriksaan menyeluruh terhadap menteri setelah Kalla mengkritik Nadiem – Politik

Gerindra janjikan pemeriksaan menyeluruh terhadap menteri setelah Kalla mengkritik Nadiem – Politik

Partai Gerindra telah berjanji bahwa presiden terpilih Prabowo Subianto akan memeriksa menteri-menterinya secara menyeluruh setelah mantan wakil presiden Jusuf Kalla mengkritik Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim atas apa yang ia klaim sebagai kurangnya keahlian menteri tersebut di bidang pendidikan, rekam jejak yang buruk selama menjabat, dan ketidakhadirannya.

“Kita butuh waktu lama untuk menyeleksi calon menteri, karena kita harus melihat kapasitas dan latar belakangnya secara menyeluruh,” kata pengurus DPP Partai Gerindra Rahayu Saraswati di Jakarta, Minggu, seperti dilansir dari Antara. kompas.com.

Ia menambahkan, seluruh menteri dalam kabinet mendatang Prabowo harus mampu melaksanakan janji-janji kampanye dan sasaran-sasaran kebijakannya serta memahami seluk-beluk birokrasi negara.

“Semuanya akan kami pertimbangkan,” kata Rahayu.

Kalla mengkritik kebijakan Nadiem sebagai menteri dan juga apa yang disebut mantan wakil presiden itu sebagai kurangnya pengalaman di sektor pendidikan.

“Semua menteri pendidikan kita terdahulu merupakan tokoh besar di bidang pendidikan, seperti Ki Hajar Dewantara yang mendirikan sekolah Taman Siswa, Mohammad Nuh mantan rektor Institut Teknologi Sepuluh November, dan Anies Baswedan mantan rektor Universitas Paramadina,” kata Kalla dalam diskusi publik di Jakarta, Sabtu.

Setiap Senin, Rabu, dan Jumat pagi.

Dikirim langsung ke kotak masuk Anda tiga kali seminggu, pengarahan yang dikurasi ini memberikan ikhtisar ringkas tentang isu-isu terpenting hari itu, yang mencakup berbagai topik mulai dari politik hingga budaya dan masyarakat.

untuk berlangganan buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk berlangganan buletin Anda.

Lihat Lebih Banyak Buletin

“Lalu ada Nadiem, dia tidak punya pengalaman sebagai guru, tidak pernah menduduki jabatan di lembaga pendidikan, dan tidak pernah berkunjung ke sekolah,” katanya. [schools] di dalam [remote] wilayah,” katanya.