Analisis: Kementerian Perumahan Rakyat dibentuk kembali untuk membangun 15 juta rumah – Academia

Analisis: Kementerian Perumahan Rakyat dibentuk kembali untuk membangun 15 juta rumah – Academia

Calon presiden Prabowo Subianto bermaksud untuk membagi Kementerian Pembangunan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjadi dua badan terpisah: satu yang fokus secara eksklusif pada perumahan, dan yang lainnya pada pembangunan infrastruktur, yang secara efektif membatalkan penggabungan tahun 2014 yang menciptakan Kementerian PUPR. Keputusan ini menggarisbawahi perubahan prioritas pemerintahan baru, dengan memberi penekanan lebih besar pada sektor perumahan, dengan target ambisius untuk membangun 15 juta rumah pada akhir masa jabatan Prabowo.

Hashim Djojohadikusumo, adik Prabowo dan kepala satuan tugas perumahan, menjelaskan perlunya kementerian perumahan khusus, dengan mencatat bahwa kurangnya perumahan yang terjangkau berperan besar dalam penurunan kelas menengah Indonesia baru-baru ini. Pemerintah percaya bahwa revitalisasi sektor perumahan dapat membantu membalikkan tren ini dan menghasilkan efek berganda untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kementerian PUPR didirikan pada tahun 2014 dengan menggabungkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perumahan Rakyat. Saat itu, Kementerian PUPR berada pada posisi yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur Indonesia yang terus meningkat, termasuk pembangunan jalan, pengelolaan sumber daya air, dan pengembangan transportasi umum.

Sejak saat itu, permintaan perumahan meningkat pesat, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berjuang untuk mengakomodasi kebutuhan yang terus meningkat tersebut sambil mengelola proyek infrastruktur. Misalnya, anggota Asosiasi Pengembang Perumahan Indonesia (APERSI) mengeluhkan kebijakan lahan pertanian lindung (LPH) pemerintah yang tumpang tindih dengan lahan perumahan dalam rencana tata ruang wilayah (RUTR), yang menyebabkan konflik dan keterlambatan pembangunan properti.

Setelah dilantik, menteri perumahan yang baru akan bertanggung jawab membangun satu juta apartemen di kota dan dua juta rumah di desa setiap tahunnya. Untuk mendukung upaya ini, rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2025 telah mengalokasikan dana awal sebesar Rp 53 triliun ($US3,44 miliar).

Sementara itu, satuan tugas perumahan tengah menggandeng berbagai pemangku kepentingan untuk berkolaborasi, termasuk Bank Tabungan Negara (Bank BTN), Ketua Dewan Pembina Kamar Dagang dan Perindustrian (KADIN), Perusahaan Daerah Perkotaan Nasional (Perumnas), Real Estate Indonesia (REI), dan Sarana Multigriya Finansial (SMF).

Setiap hari kamis

Baik Anda ingin memperluas wawasan atau tetap mendapatkan informasi tentang perkembangan terkini, “Viewpoint” adalah sumber yang sempurna bagi siapa pun yang ingin terlibat dalam isu-isu yang paling penting.

untuk berlangganan buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk berlangganan buletin Anda.

Lihat Lebih Banyak Buletin

Hashim juga menyebutkan bahwa pajak pertambahan nilai (PPN) atas perumahan akan dihapuskan setelah Prabowo menjabat. Tarif PPN saat ini sebesar 11 persen, yang ditetapkan akan naik menjadi 12 persen tahun depan, telah menjadi hambatan signifikan bagi perumahan yang terjangkau. Ia juga mengisyaratkan bahwa sektor perumahan mungkin menerima insentif lebih lanjut, seperti pengurangan biaya notaris, tetapi pengecualian PPN relatif lebih mudah diterapkan dalam jangka pendek.

Pembentukan kembali Kementerian Perumahan telah berlangsung selama empat bulan terakhir, menyusul revisi Undang-Undang No. 39/2008 tentang Kementerian Negara. Perubahan utama meliputi penghapusan klarifikasi Pasal 10, yang mengharuskan wakil menteri menjadi pejabat negara karier dan bukan anggota kabinet, dan amandemen Pasal 15, yang sebelumnya membatasi jumlah kementerian menjadi 34, sehingga kini jumlahnya dapat ditentukan oleh Presiden.

Meskipun fokus pada pembangunan perumahan telah mendapat sambutan hangat, perubahan hukum ini telah menuai kritik. Klarifikasi pasal 10 telah membantu mengurangi risiko konflik kepentingan untuk jabatan wakil menteri. Sementara itu, penghapusan batasan jumlah kementerian dianggap memberikan kekuasaan yang berlebihan dan tak terkendali kepada Presiden, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa jabatan menteri dapat digunakan untuk mendapatkan dukungan politik di masa mendatang.

Apa yang sudah kami dengar

Menurut beberapa sumber, presiden terpilih Prabowo Subianto berencana membentuk sekitar 44 kementerian dalam pemerintahan mendatang. Dari jumlah tersebut, enam di antaranya akan menjadi kementerian koordinator. Jumlah ini lebih besar dari kabinet saat ini yang memiliki 34 kementerian. Jumlah ini belum termasuk sekitar 21 lembaga baru di luar nomenklatur kementerian.

Salah satu kementerian yang akan dipisahkan menjadi badan usaha sendiri adalah Kementerian Perumahan Rakyat yang terpisah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Salah satu calon menteri perumahan rakyat yang diunggulkan adalah Nixon LP Napitupulu, Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN), bank yang fokus pada pembiayaan perumahan.

Nixon dianggap memiliki pengetahuan dan pengalaman untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh perumahan bersubsidi, termasuk tantangan yang dihadapi oleh Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Sebuah sumber menyebutkan, Nixon disebut-sebut telah bertemu dengan Ketua Tim Sinkronisasi, Sufmi Dasco Ahmad. Dasco merupakan Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua DPR saat ini. Nixon dikabarkan diminta memaparkan dan mengidentifikasi berbagai isu seputar pembangunan rumah susun.

Sebelum berkarir di BTN, Nixon bekerja di PT Mandiri Taspen, anak perusahaan Bank Mandiri. Selama di Mandiri, Nixon dikabarkan dekat dengan Budi Gunadi Sadikin, menteri kesehatan sekaligus mantan direktur utama Mandiri.

Selain Dasco, Nixon juga telah bertemu dengan Hashim Djojohadikusumo, adik dari Prabowo. Hashim juga menjabat sebagai Ketua Satgas Perumahan yang bertugas mengembangkan program-program Kementerian Perumahan Rakyat. Selain bertemu dengan Nixon, Hashim juga telah bertemu dengan direksi Perumnas dan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF).