Tekanan makin meningkat untuk mengungkap kematian dokter residen Universitas Diponegoro – Masyarakat

Tekanan makin meningkat untuk mengungkap kematian dokter residen Universitas Diponegoro – Masyarakat

Mahasiswa kedokteran Universitas Diponegoro di Semarang, Jawa Tengah, mendesak pihak berwajib untuk menuntaskan kasus dugaan perundungan (bullying) terhadap Aulia Risma Lestari, residen kedokteran universitas tersebut yang bunuh diri bulan lalu.

Aulia ditemukan tewas di kamar sewaannya pada 12 Agustus setelah dilaporkan menyuntikkan obat penenang ke tubuhnya sendiri, kata Polres Semarang.

Sementara penyelidikan polisi masih berlangsung, wanita berusia 30 tahun itu diyakini telah diganggu selama menjalani program residensi anestesiologi di Rumah Sakit Umum Dr. Kariadi di kota itu, seperti yang dijelaskan dalam buku harian yang ditemukan di tempat kejadian perkara.

Pesan suara dari Aulia kepada ayahnya juga beredar di media sosial, di mana ia menggambarkan tekanan berat yang dihadapinya selama masa residensi, yang mengharuskannya bekerja sepanjang waktu meskipun ia memiliki masalah kesehatan kronis.

Ayah Aulia, yang langsung jatuh sakit setelah kematiannya, meninggal minggu lalu.

Pada hari Senin, puluhan mahasiswa kedokteran Universitas Diponegoro menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung rektorat untuk menunjukkan dukungan kepada keluarga Aulia. Mereka juga menuntut agar semua sekolah kedokteran di tanah air menghentikan segala bentuk perundungan di lingkungan mereka.

Setiap Senin, Rabu, dan Jumat pagi.

Dikirim langsung ke kotak masuk Anda tiga kali seminggu, pengarahan yang dikurasi ini memberikan ikhtisar ringkas tentang isu-isu terpenting hari itu, yang mencakup berbagai topik mulai dari politik hingga budaya dan masyarakat.

untuk berlangganan buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk berlangganan buletin Anda.

Lihat Lebih Banyak Buletin

Baca juga: Dokter Residen Universitas Diponegoro yang Dibully Bunuh Diri