Forum Indonesia-Afrika: RI berharap kesepakatan energi dan kesehatan – Ekonomi
Forum Indonesia-Afrika: RI berharap kesepakatan energi dan kesehatan – Ekonomi
Warga Negara Indonesia Joko “Jokowi” Widodo mengungkapkan bahwa Indonesia akan menandatangani kesepakatan perdagangan dan investasi senilai sedikitnya US$3,5 miliar dengan negara-negara Afrika pada Forum Indonesia-Afrika (IAF) kedua yang dimulai pada hari Minggu.
Angka yang diharapkan itu enam kali lebih besar daripada jumlah yang dicapai dalam sesi pembukaan forum tersebut tahun 2018.
“Indonesia siap bermitra dengan siapa saja, terutama dengan negara-negara Afrika. Hasil kemitraan Indonesia-Afrika ini nyata, [as shown by] “Peningkatan volume perdagangan dan pembentukan berbagai perjanjian perdagangan,” kata Presiden Jokowi saat membuka forum tersebut di Nusa Dua, Bali, Senin.
Direktur Jenderal Urusan Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailani menjelaskan, IAF tahun ini akan difokuskan pada sektor pangan, energi, kesehatan, dan sumber daya mineral.
Salah satu kesepakatan besar yang diharapkan akan ditandatangani, menurutnya, adalah nota kesepahaman (MoU) antara perusahaan listrik milik negara Indonesia, PLN, dan perusahaan listrik negara Tanzania, Tanesco, tentang pembangkit listrik tenaga panas bumi. Pada bulan Januari, perwakilan dari Tanesco mengunjungi Indonesia untuk membahas peluang investasi antara kedua perusahaan untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi di Tanzania.
Di sektor kesehatan, IAF diharapkan akan menyaksikan penandatanganan perjanjian induk antara perusahaan farmasi milik negara Biofarma dan Atlantic Lifesciences asal Ghana. Kedua perusahaan telah menandatangani nota kesepahaman pada bulan Desember tahun lalu mengenai transfer teknologi untuk vaksin tetanus-difteri (Td) milik Biofarma.
Selanjutnya, perusahaan kedirgantaraan Dirgantara Indonesia akan menandatangani letter of intent (LoI) dengan AD Trade yang berbasis di Belgia untuk pembelian pesawat terbang oleh Senegal dan Republik Demokratik Kongo.