Atlet Paralimpiade Indonesia raih medali perdana di cabang boccia – Olahraga

Atlet Paralimpiade Indonesia raih medali perdana di cabang boccia – Olahraga

Atlet Olimpiade Bintang Satria Herlangga, Gischa Zayana, dan Muhamad Afrizal Syafa menyumbangkan tiga medali pertama bagi Indonesia dalam cabang boccia, yakni satu perak dan dua perunggu, sehingga total medali yang diraih Indonesia menjadi empat pada hari ke-3 Olimpiade Paris 2024.

Bintang yang berusia dua puluh dua tahun merebut medali perak kedua untuk Indonesia setelah kalah 6-1 atas peraih medali emas dua kali asal Thailand Worawut Saengampa di final kategori individu putra BC2 yang digelar di South Paris Arena Minggu malam.

Sebelumnya, Gischa, 19 tahun, menang 5-2 atas Claire Taggart dari Irlandia Utara, yang saat ini menduduki peringkat satu dunia dalam kategori perorangan putri BC2, dan memberikan medali perunggu bagi negaranya – medali Paralimpiade pertama Indonesia dalam cabang olahraga tersebut.

Setelah pertandingan itu, Afrizal yang berusia 21 tahun mengalahkan peraih medali emas Paralimpiade tiga kali asal Inggris David Smith dengan skor 5-3 dalam pertandingan medali perunggu individu putra BC1, yang disiarkan langsung di Youtube pada hari Minggu.

Awalnya dikembangkan untuk orang-orang dengan gangguan koordinasi, boccia adalah permainan bola presisi yang mirip dengan bowling lapangan yang pertama kali diadakan di Paralimpiade 40 tahun lalu. Menurut situs web resmi Olimpiade Paris, ini adalah satu dari dua cabang olahraga di Paris tahun ini yang tidak ada padanannya di Olimpiade.

Atlet berkompetisi di kursi roda dalam empat kelas, tergantung pada dampak keterbatasan mereka terhadap kemampuan mereka untuk melakukan olahraga. Atlet BC1 memiliki asisten untuk mengendalikan kursi roda dan memainkan bola dengan tangan atau kaki mereka. Atlet BC2 dapat melempar bola tanpa bantuan, dan di BC3, atlet dapat menggunakan penunjuk, tanjakan, dan dukungan dari Asisten Olahraga, yang juga menerima medali jika mereka menang.

Perak dan perunggu ganda dalam cabang boccia ini membawa Indonesia meraih medali kedua, ketiga, dan keempat secara keseluruhan, setelah atlet Paralimpiade berusia 25 tahun Saptoyogo Purnomo meraih perak pada nomor lari cepat 100 meter kategori T37 putra pada hari Sabtu dengan waktu tempuh 11,26 detik.

Indonesia juga dipastikan meraih medali emas dan perak pada pertandingan final ganda campuran para bulu tangkis SL3-SU5 mendatang antara Leani Ratri/Hikmat Ramdhan dan Fredy Setiawan/Khalimatus Sadiyah, yang akan digelar pada Senin.

Beberapa atlet para lainnya juga bersaing untuk meraih medali dalam beberapa hari mendatang.TJS)