Kontes khusus perempuan di Jawa Timur, keretakan PKB-NU makin melebar – Politik

Kontes khusus perempuan di Jawa Timur, keretakan PKB-NU makin melebar – Politik

Indonesia Memutuskan

Jawa Timur akan menyaksikan persaingan bersejarah dengan tiga wanita yang bersaing untuk menduduki jabatan gubernur dan bersaing untuk mendapatkan dukungan dari para pengikut kelompok Islam berpengaruh, Nahdlatul Ulama (NU), yang sebagian besar tinggal di wilayah tersebut.

Ketiga bakal calon perempuan yang telah mendaftarkan pencalonannya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat untuk pemilihan Jawa Timur mendatang adalah mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Menteri Sosial Tri “Risma” Rismaharini, dan anggota DPR Luluk Nur Hamida.

Jawa Timur secara luas dipandang sebagai basis tradisional NU, kelompok Islam terbesar di negara ini, dan para ahli mengatakan bahwa tokoh-tokoh yang berafiliasi dengan kelompok tersebut kemungkinan memiliki peluang lebih baik untuk memenangkan pemilihan di provinsi tersebut.

Orang pertama yang mendaftar ke KPU pada hari Rabu adalah Khofifah dan pasangannya Emil Dardak, yang mendapat dukungan dari koalisi besar 15 partai politik, yang sebagian besar berafiliasi dengan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Salah satu kandidat terdepan dalam jajak pendapat, Khofifah, yang masa jabatannya berakhir Februari lalu, secara luas dipandang sebagai tokoh berpengaruh di provinsi tersebut. Ia adalah ketua sayap perempuan NU, Muslimat, yang jaringannya mencakup lebih dari 30 juta anggota.

“Kita harapkan dalam lima tahun ke depan kita mampu memperkokoh kesejahteraan, keadilan, dan kualitas SDM Jawa Timur yang unggul dalam menyongsong Indonesia Emas,” ujarnya. [vision] “Tahun 2045,” kata Khofifah usai mendaftarkan pencalonannya.

Baca juga: Aliansi KIM terpecah saat pendaftaran kandidat ditutup